Pemprov DKI Fokus Selesaikan Masalah Kemiskinan

Kamis, 06 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 7056

Pemprov DKI Fokus Selesaikan Masalah Kemiskinan

(Foto: doc)

Penurunan tingkat kemiskinan merupakan salah fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam perencanaan pembangunan.

Kami telah melaksanakan dua kebijakan dalam rangka strategi makro penanggulangan kemiskinan

Upaya yang dilakukan yakni dengan mengalokasikan anggaran untuk bidang pendidikan, kesehatan dan sosial sebesar Rp 18,08 triliun atau sekitar 26,1 persen total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebesar Rp 69,28 triliun.

Khusus anggaran belanja bidang pendidikan, Pemprov DKI mengalokasikan dana sebesar Rp 11,56 triliun, dana bidang sosial sebesar Rp 627,154 miliar serta bidang kesehatan mendapat anggaran belanja sebesar Rp 6,90 triliun.

“Kami telah melaksanakan dua kebijakan dalam rangka strategi makro penanggulangan kemiskinan yakni mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menjaga tingkat konsumsi masyarakat miskin agar tidak jatuh,” kata Wakil Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Yurianto dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Penanggulangan Kemiskinan DKI, di Balaikota, Kamis (6/8).

Dari dua kebijakan tersebut, kata Yurianto, pihaknya telah menguraikan menjadi empat kebijakan klaster yakni klaster bantuan sosial berbasis keluarga seperti KJP, KB Gratis, KJS, rehab makam gratis, dan warga bina sosial.

"Klaster kedua yakni penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan seperti kursus untuk warga miskin, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan," ujarnya.

Klaster ketiga, lanjut Yurianto, yakni penanggulangan kemiskinan berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Dan klaster pendukung seperti pembangunan rumah susun dan pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP)," tuturnya.

Yurianto mengungkapkan, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017, tingkat kemiskinan dapat diturunkan menjadi antara 3,4 hingga 3,5 persen.

"Penurunan tingkat kemiskinan itu di antaranya melalui pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan, PPMK, KJP, dan lurah sebagai urban manager,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT
wagub dki jakarta djarot hidayat

Lurah Diminta Data RTS

Kamis, 06 Agustus 2015 3517

Pemkot Jaktim Berharap Penanggulangan Kemiskinan Tepat Sasaran

Program Penanggulangan Kemiskinan Diharap Tepat Sasaran

Kamis, 21 Mei 2015 3864

Kemiskinan di Jakarta Terendah di Indonesia

Kemiskinan di Jakarta Terendah di Indonesia

Rabu, 13 Mei 2015 8094

BERITA POPULER
Penumpang menuruni Transjakarta

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 815

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1310

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 682

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1181

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1694

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks