Lurah Diminta Data RTS

Kamis, 06 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 3643

wagub dki jakarta djarot hidayat

(Foto: Reza Hapiz)

Agar kebijakan serta program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjalan tepat dalam penanggulangan kemiskinan, seluruh lurah diminta untuk mendata warga miskin di wilayahnya masing-masing.

Dengan mendata RTS, kita bisa mengetahui apakah mereka miskin karena pengangguran, upah yang sangat rendah dan tidak bisa bekerja karena tidak punya keterampilan atau sakit


“Lurah sebagai urban manager yang bersentuhan langsung mengetahui persis kondisi warga miskin di wilayahnya. Mereka yang paling tahu mobilitas orang miskin di sana sehingga lurah memiliki peranan penting untuk mendata, menginventarisir dan memonitoring untuk mencari sumber utama mengapa mereka miskin,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Penanggulangan Kemiskinan di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (6/8).

Dikatakan Djarot, ada dua penyebab utama orang menjadi miskin. Pertama, tidak memiliki sumber daya. "Misalnya, tidak punya keterampilan, modal dan pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan tetap," ujarnya

Kedua, disebabkan ada hubungan sosial yang tidak adil. Artinya, warga mempunyai pekerjaan dan usaha tetapi diperas oleh orang yang lebih kuat. Contohnya, mereka harus membayar hutang kepada rentenir.

“Dua penyebab ini saya yakin ada di Jakarta. Karena itu, kita harus menemukan sumber kemiskinanannya apa? Kalau sudah ketemu, baru kita menajamkan proyek penanggulangan kemiskinan agar tepat sasaran,” tuturnya.

Tingkat kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 mencapai mencapai 3,53 persen.

Djarot mengungkapkan, sebanyak 286.000 rumah tangga sasaran (RTS) atau sekitar 1 juta jiwa di Jakarta yang saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.

"Dengan mendata RTS, kita bisa mengetahui apakah mereka miskin karena pengangguran, upah yang sangat rendah dan tidak bisa bekerja karena tidak punya keterampilan atau sakit. Ini sebagai tolak ukur kami untuk merumuskan kebijakan dan program yang sesuai dengan sumber penyebab kemiskinan," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Pemprov DKI Optimistis Turunkan Angka Kemiskinan

Pemprov DKI Optimistis Turunkan Angka Kemiskinan

Kamis, 06 Agustus 2015 3656

Pemkot Jaktim Berharap Penanggulangan Kemiskinan Tepat Sasaran

Program Penanggulangan Kemiskinan Diharap Tepat Sasaran

Kamis, 21 Mei 2015 3908

91 Ribu Warga Miskin di Jaktim Akan Didata Ulang

Warga Miskin di Jaktim akan Didata Ulang

Kamis, 21 Mei 2015 4705

Program KB DKI Harus Ditingkatkan

Djarot: Kesadaran Masyarakat Ikuti KB Menurun

Selasa, 19 Mei 2015 4179

Kemiskinan di Jakarta Terendah di Indonesia

Kemiskinan di Jakarta Terendah di Indonesia

Rabu, 13 Mei 2015 8126

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 858

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 900

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1683

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 956

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1106

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks