Dinkes DKI akan Sertifikasi Makanan Kaki Lima

Selasa, 07 April 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 5596

PKL Makanan Di Jakarta Akan Disertifikasi Kesehatan

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Untuk mengantisipasi makanan yang mengandung zat berbahaya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berencana melakukan sertifikasi makanan, terutama yang dijual pedagang kaki lima (PKL).

Perlu tata kelola yang baik oleh pemerintah daerah dalam mengawasi setiap pedagang makanan dalam menjaga kualitas makanan yang mereka jual

Berdasarkan hasil izin pangan jajanan kaki lima oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di 27 sentra jajanan buka puasa pada 2014 lalu, dari 446 sampel makanan, sebanyak 98 sampel atau sekitar 22 persen ternyata tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

Sebanyak 98 sampel makanan itu itu diketahui mengandung sejumlah zat berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, metanil yellow dan natrium siklamat.

Selain itu, tahun lalu BBPOM juga melakukan pengujian di 150 sekolah di DKI Jakarta. Hasilnya, dari 1.636 sampel makanan jajanan sekolah yang diuji, sebanyak 208 atau 13 persen diantaranya dikategorikan tidak memenuhi syarat.

"Perlu tata kelola yang baik oleh pemerintah daerah dalam mengawasi setiap pedagang makanan dalam menjaga kualitas makanan yang mereka jual," kata Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan RI saat menghadiri Hari Kesehatan Dunia 2015 di Kantor Walikota Jakarta Utara, Selasa (7/4).

Menurut Nila, pihak BBPOM saat ini perlu lebih lagi meningkatkan kinerjanya dalam mengawasi peredaran bahan pangan ataupun produk makanan siap saji yang dapat membahayakan masyarakat.

"Saya minta setiap instansi yang terkait pengawasan bahan pangan untuk‎ semua bekerja sama, karena jika semua ditekankan pada BBPOM maka seperti memburu tikus di hamparan lumbung padi," ujar Nila.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto mengatakan, untuk‎ meminimalisasi peredaran makanan berbahaya, pihaknya dalam waktu dekat akan mengadakan program sertifikasi bagi restoran, warung makan, bahkan PKL yang menjual produk pangan dan pengawasannya akan dimasukkan dalam aplikasi Jakarta Smart City‎.

"Kita harapkan dengan program seperti ini, PKL bisa lebih menjaga kualitas makanan dan jajanan yang mereka jual kepada masyarakat sehingga kesehatan masyarakat dapat terjaga," jelas Koesmedi.

BERITA TERKAIT
Basuki - Menaker Bahas Tenaga Kerja Jelang MEA

DKI Akan Jadi Percontohan Penanganan Tenaga Kerja

Senin, 23 Februari 2015 8438

Jual Makanan Berformalin, Pedagang Terancam Diusir Dari Pasar

Jual Makanan Berformalin, Izin Berdagang Terancam Dicabut

Sabtu, 04 April 2015 4243

 Jajanan Sekolah Di Jakut Belum Bebas Formalin dan Boraks

Jajanan Sekolah di Jakut Ditemukan Mengandung Zat Berbahaya

Rabu, 04 Maret 2015 4553

Pemprov DKI Gandeng BPOM Awasi Peredaran Makanan Berbahaya

Basuki Perketat Pengawasan Makanan dan Obat

Selasa, 27 Januari 2015 6816

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1237

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1114

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1624

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Rabu, 29 Oktober 2025 1466

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 861

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks