DKI Akan Jadi Percontohan Penanganan Tenaga Kerja

Senin, 23 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 8416

Basuki - Menaker Bahas Tenaga Kerja Jelang MEA

(Foto: doc)

Pertemuan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Hanif Dakhiri melahirkan sejumlah keputusan penting untuk menyinergikan kebijakan Kemenakertrans dengan Pemprov DKI. Salah satunya rencana menjadikan DKI sebagai percontohan (role model) dalam penanganan tenaga kerja.

Intinya Pemda DKI di bawah kepemimpinan Ahok siap dijadikan role model penanganan isu ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, upah dan sebagainya

Menakertrans, Hanif Dakhiri mengatakan, pertemuan membahas seputar penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP), pelayanan ketenagakerjaan, pelayanan satu atap dan pelatihan.

“Soal pelatihan ini isu penting karena akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada Desember 2015. Kita ingin mendorong sertifikasi profesi," ujarnya, Senin (23/2).

Hanif mengatakan, Kemenakertrans dan Pemprov DKI juga sepakat meningkatkan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK), dan menghapus standar persyaratan pendidikan S-1 atau SMA serta usia untuk warga yang ingin ikut pelatihan di BLK.

“Pemerintah berkepentingan membuat buruh sejahtera dan industri siap berkompetisi di MEA. Dua-duanya kita sinergikan supaya harmonis," katanya.

Kemenakertrans, lanjut Hanif, juga membahas seputar upaya untuk menekan biaya pengeluaran buruh. Pemprov DKI diminta menjadi model percontohan (role model) dalam hal tersebut.

"Intinya Pemda DKI di bawah kepemimpinan Ahok siap dijadikan role model penanganan isu ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, upah dan sebagainya. Ide ini terus kita matangkan. Belum bisa bicara formula seperti apa, tapi kalau dari upah mereka basisnya dari KHL," tuturnya.

Sementara Basuki menyambut baik keinginan Kemenakertrans menjadikan Pemprov DKI menjadi role model terutama dalam rangka menyambut MEA.

"Saya minta ke Pak Menteri kalau ada tugas mau dijadikan model, Pemprov DKI siap menerima. Kita ingin formula UMP lebih jelas. Jadi tidak perlu orang demo-demo KHL berapa, semua sama. DKI tidak tertutup dengan orang yang sudah lama kerja di Jakarta. Mau bikin KTP di DKI silakan saja, wong sama-sama Indonesia," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga menginginkan agar banyak warga Jakarta yang tidak sekolah untuk bisa dilatih agar memiliki keahlian bekerja.

"DKI tidak tertutup kepada siapapun. Kalau mau bekerja di sini ya, silakan," tambahnya.

BERITA TERKAIT
Tak Sanggup Bayar UMP, Ahok Minta Perusahaan Korsel Hengkang

Tak Sanggup Bayar UMP, Ahok Minta Perusahaan Korsel Hengkang

Senin, 05 Januari 2015 6420

Tak Boleh Diwakilkan, Ahok hadiri Rakornas Undangan Jokowi

Ahok Setuju UMP DKI 2015 Minimal Rp 2,7 Juta

Jumat, 14 November 2014 5809

DKI Akan Tutup Agen TKI Ilegal

Jumat, 08 Agustus 2014 6755

Bursa Kerja

Bursa Kerja Jakbar Diserbu Pelamar

Selasa, 16 Desember 2014 6543

Tidak Semua Perusahaan Dapat Penangguhan UMP

Tidak Semua Perusahaan Dapat Penangguhan UMP

Senin, 05 Januari 2015 4141

BERITA POPULER
Awan tebal menggelayut di langit Jakarta

BPBD Ingatkan Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Kamis, 11 September 2025 3145

Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 2792

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2429

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah

Pramono Minta Pekerjaan Galian Terkoordinasi

Kamis, 11 September 2025 3033

Acara Launching MPP Digital dan Diseminasi Penyampaian LKPM

UP PM-PTSP Duren Sawit Luncurkan MPP Digital

Kamis, 11 September 2025 2894

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks