DKI Akan Jadi Percontohan Penanganan Tenaga Kerja

Senin, 23 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 8436

Basuki - Menaker Bahas Tenaga Kerja Jelang MEA

(Foto: doc)

Pertemuan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Hanif Dakhiri melahirkan sejumlah keputusan penting untuk menyinergikan kebijakan Kemenakertrans dengan Pemprov DKI. Salah satunya rencana menjadikan DKI sebagai percontohan (role model) dalam penanganan tenaga kerja.

Intinya Pemda DKI di bawah kepemimpinan Ahok siap dijadikan role model penanganan isu ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, upah dan sebagainya

Menakertrans, Hanif Dakhiri mengatakan, pertemuan membahas seputar penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP), pelayanan ketenagakerjaan, pelayanan satu atap dan pelatihan.

“Soal pelatihan ini isu penting karena akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada Desember 2015. Kita ingin mendorong sertifikasi profesi," ujarnya, Senin (23/2).

Hanif mengatakan, Kemenakertrans dan Pemprov DKI juga sepakat meningkatkan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK), dan menghapus standar persyaratan pendidikan S-1 atau SMA serta usia untuk warga yang ingin ikut pelatihan di BLK.

“Pemerintah berkepentingan membuat buruh sejahtera dan industri siap berkompetisi di MEA. Dua-duanya kita sinergikan supaya harmonis," katanya.

Kemenakertrans, lanjut Hanif, juga membahas seputar upaya untuk menekan biaya pengeluaran buruh. Pemprov DKI diminta menjadi model percontohan (role model) dalam hal tersebut.

"Intinya Pemda DKI di bawah kepemimpinan Ahok siap dijadikan role model penanganan isu ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, upah dan sebagainya. Ide ini terus kita matangkan. Belum bisa bicara formula seperti apa, tapi kalau dari upah mereka basisnya dari KHL," tuturnya.

Sementara Basuki menyambut baik keinginan Kemenakertrans menjadikan Pemprov DKI menjadi role model terutama dalam rangka menyambut MEA.

"Saya minta ke Pak Menteri kalau ada tugas mau dijadikan model, Pemprov DKI siap menerima. Kita ingin formula UMP lebih jelas. Jadi tidak perlu orang demo-demo KHL berapa, semua sama. DKI tidak tertutup dengan orang yang sudah lama kerja di Jakarta. Mau bikin KTP di DKI silakan saja, wong sama-sama Indonesia," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga menginginkan agar banyak warga Jakarta yang tidak sekolah untuk bisa dilatih agar memiliki keahlian bekerja.

"DKI tidak tertutup kepada siapapun. Kalau mau bekerja di sini ya, silakan," tambahnya.

BERITA TERKAIT
Tak Sanggup Bayar UMP, Ahok Minta Perusahaan Korsel Hengkang

Tak Sanggup Bayar UMP, Ahok Minta Perusahaan Korsel Hengkang

Senin, 05 Januari 2015 6443

Tak Boleh Diwakilkan, Ahok hadiri Rakornas Undangan Jokowi

Ahok Setuju UMP DKI 2015 Minimal Rp 2,7 Juta

Jumat, 14 November 2014 5873

DKI Akan Tutup Agen TKI Ilegal

Jumat, 08 Agustus 2014 6806

Bursa Kerja

Bursa Kerja Jakbar Diserbu Pelamar

Selasa, 16 Desember 2014 6558

Tidak Semua Perusahaan Dapat Penangguhan UMP

Tidak Semua Perusahaan Dapat Penangguhan UMP

Senin, 05 Januari 2015 4165

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1205

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1085

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1586

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 593

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 849

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks