Sanggar Ratnasari Lestarikan Tari Topeng Betawi Hingga Tiga Generasi

Jumat, 05 Juni 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 16921

 Sanggar Ratnasari Lestarikan Seni Tari Topeng Betawi

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Jakarta tidak hanya dikenal kaya akan kesenian Ondel-ondel dan Gambang Kromong, tapi juga Tari Topeng Betawi. Tari yang sudah ada sejak tahun 1930 ini sempat populer pada zamannya namun kembali meredup akibat tergerus tari modern.

Tari topeng Betawi merupakan salah satu tarian tradisional Betawi yang sudah ada sejak tahun 1930

Walau demikian, di Ibu Kota masih terdapat sanggar seni yang terus menjaga kelestarian kesenian asli warisan nenek moyang ini. Salah satunya, Sanggar Ratnasari yang bermarkas di Jalan Masjid Baiturrohmah, RT 02/01, Ciracas, Jakarta Timur.

"Tari topeng Betawi merupakan salah satu tarian tradisional Betawi yang sudah ada sejak tahun 1930," ujar Entong Sukirman, Pimpinan Sanggar Ratnasari kepada Beritajakarta.id, Jumat (5/6).

Sukirman menuturkan, Sanggar Ratnasari diambil dari nama Ratnasari yang merupakan tokoh penari topeng terkenal. Meski sudah tidak aktif menari lagi, tari topeng warisan Ratnasari terus dilestarikan pihak keluarganya secara turun temurun.

"Sanggar ini sudah berdiri dari tahun 1976 dan dilestarikan tiga generasi di keluarga saya. Generasi pertama itu dari kakek saya yang bernama Makinang kemudian dilanjutkan Kong Jihun, ayah saya lalu saya sendiri sebagai generasi ketiga," ungkapnya.

Menurut Sukirman, dalam Tari Topeng Betawi, para penari selalu menggunakan topeng sebagai ciri khas. Pertunjukan tari ini juga dipadukan dengan unsur musik dan nyanyian khas Betawi.

"Tari ini dibawakan secara teatrikal dan komunikatif dengan gerakan yang gemulai," terangnya.

Lebih jauh Sukirman menjelaskan, Tari Topeng Betawi menggambarkan perilaku manusia di kehidupan sehari-hari dalam tiga motif topeng. Pertama, topeng putih bernama Panji yang menjadi simbol kelembutan perempuan.

Kedua, topeng merah muda bernama Sanggar yang melambangkan sikap centil dan genit dari perempuan. Ketiga topeng raksasa berwarna merah tua bernama Jingga yang menjadi simbol orang kuat dan angkuh

"Dulu Tari Topeng Betawi cukup sakral karena dipercaya dapat mengusir roh jahat. Tapi sekarang, tarian ini hanya tampil untuk acara khitanan, pernikahan dan kegiatan seni budaya," tuturnya.

Hingga saat ini, Tari Topeng Betawi terus dilestarikan Sukirman di Sanggar Ratnasari. Tercatat ada 60 murid yang aktif berlatih tari di sanggarnya setiap Rabu dan Sabtu dari pukul 15.00-17.00.

"Alasan saya terus melatih tari karena saya ingin Tari Topeng Betawi bisa kembali populer dan disukai generasi muda," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Kembangkan Tarian Tradisional, Sanggar Tari Sri Budaya Terima Banyak Penghargaan

Kisah Sukses Sanggar Tari Sri Budaya Raih Segudang Prestasi

Senin, 01 Juni 2020 9202

Sanggar Tari Tebet Timur Latih Anak Menari Sejak Usia Dini

Perjuangan Sanggar Tari Tebet Timur Jaga Eksistensi Tari Tradisional

Kamis, 21 Mei 2020 6853

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469269

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 308700

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284526

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 261194

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196774

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik