Ahok Minta PT Food Station Tjipinang Jaya Diaudit

Jumat, 23 Januari 2015 Reporter: Nurito Editor: Dunih 7533

Basuki : Mantan Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Miliki Saham 12 Lembar, Bareskrim Harus Usut

(Foto: Nurito)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta PT Food Station Tjipinang Jaya selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI diaudit. Permintaan audit didasari karena meningkatnya harga saham perusahaan tersebut hingga berkali-kali lipat. 

Saya minta audit dan keputusan RUPS ini ditunda. Kami akan melaporkan ke Bareskrim dan Kejaksaan Agung

Diketahui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, salah satu peserta rapat memang meminta agar harga saham dijual per lembarnya Rp 7 miliar. Padahal, harga saham saat ini hanya Rp 1,058 miliar. Kondisi inilah yang membuat Ahok memutuskan agar RUPS ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Karena itu, Ahok meminta agar dilakukan audit dan penyelidikan oleh Bareskrim soal kepemilikan saham orang-orang di PT Food Station Tjipinang Jaya tersebut.

"Saya minta audit dan keputusan RUPS ini ditunda. Kami akan melaporkan ke Bareskrim dan Kejaksaan Agung," tegas Ahok usai menghadiri RUPS PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (23/1).

Ahok berharap dengan adanya pemeriksaan ini maka jelas riwayat para pemegang saham dalam mendapatkan sahamnya. Hal ini juga akan diberlakukan pada seluruh pemegang saham lainnya.

Disebutkannya, saat ini PT Food Station Tjipinang Jaya tengah membutuhkan banyak dana untuk perbaikan pasar maupun membuat gudang baru. Namun, hal ini tidak harus dengan menaikkan harga sahamnya dari Rp 1,058 miliar menjadi Rp 7 miliar per lembarnya.

"Kasian pemegang saham kecil dan para pendiri pasar ini yang lama. Harus diingat, ini semangat kebersamaan yang dilakukan sejak era Gubernur Ali Sadikin. Kalau minta harga saham Rp 7 miliar per lembar, bayarin saja semua saham milik DKI," tambah Basuki.

Sementara itu, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Dwi Antono mengatakan, tercatat total saham di PT Food Station Tjipinang Jaya sebanyak 300 lembar. Pemprov DKI memiliki saham mayoritas sebesar 75 persen atau 224 lembar. Sedangkan selebihnya saham dimiliki perorangan.

"Nilai saham awal saat pendirian hanya Rp 1 juta. Namun saat ini nilainya sudah mencapai Rp 1,058 miliar. RUPS ditunda sampai ada hasil pemeriksaan dari tim auditor," ujar Dwi Antono.

BERITA TERKAIT
Djarot Akui Tak Akan Anakemaskan BUMD

DKI Tolak Suntik Dana untuk BUMD Berkinerja Buruk

Rabu, 14 Januari 2015 6181

DKI Suntik Modal BUMD Hingga Rp 11,32 Triliun

DKI Suntik 8 BUMD Rp 11,32 Triliun

Jumat, 12 Desember 2014 6737

 Basuki Bakal Rombak Direksi BUMD DKI

Basuki Bakal Rombak Direksi BUMD DKI

Senin, 19 Januari 2015 6500

Ketua DPRD: Ahok Otomatis Jadi Gubernur

DPRD Dukung Basuki Ambil Alih Palyja

Selasa, 04 November 2014 5730

Pemprov Suntik Modal Bank DKI Rp 3 Triliun

Pemprov Suntik Modal Bank DKI Rp 3 Triliun

Minggu, 24 Agustus 2014 4698

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1225

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1102

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1612

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 852

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Saluran Air di Jalan Darmawangsa IV Direvitalisasi

Rabu, 29 Oktober 2025 1455

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks