Disparbud dan Disdik Sesuaikan Usulan APBD 2020

Rabu, 30 Oktober 2019 Reporter: Adriana Megawati Editor: Andry 1389

Disparbud dan Disdik Provinsi DKI Jakarta Sesuaikan Usulan APBD 2020

(Foto: Adriana Megawati)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Edy Junaedi dan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, mengungkapkan, e-komponen pada beberapa kegiatan yang menjadi usulan anggaran tahun 2020 masih bersifat sementara dan akan dibahas di DPRD Provinsi DKI Jakarta. Baik Disparbud maupun Disdik Provinsi DKI Jakarta akan memperbaiki dan terus menyisir usulan APBD Tahun Anggaran 2020.

Sempat ter-input dan ter-publish bahwa ada anggaran influencer 5 miliar.

Hal ini disampaikan pada konferensi pers yang diselenggarakan di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/10).

Edy pun menjelaskan tahapan penganggaran yang dimulai dari proses KUA-PPAS, RKPD, hingga penginputan. "Sempat ter-input dan ter-publish bahwa ada anggaran influencer 5 miliar. Nah, ini kami jelaskan bahwa detil komponen di dalamnya tidak seperti itu membacanya tapi lebih berisi item kegiatan yang tujuan akhirnya adalah untuk lebih mempromosikan kegiatan pariwisata di media. Ada belanja media, supporting event, dan lain-lain," paparnya seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Rabu (30/10).

Edy mengakui ada kekeliruan terhadap cover yang terpublikasi, meskipun isi detail komponen tersebut benar, sehingga terbaca sebagai inefisiensi anggaran. Usulan kegiatan itu pun, lanjut Edy, telah dihapus di awal Oktober. "Sebagai tindak lanjut arahan Gubernur, untuk efisiensi anggaran dan lebih melibatkan masyarakat dalam program Pemprov DKI Jakarta," tambahnya.

Penyisiran terhadap komponen anggaran pun terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menyampaikan, setiap Suku Dinas berbeda-beda kondisi penganggarannya, yang mana akan disesuaikan dengan kebutuhan riil.

"Di sini ada penyesuaian. Kebutuhan riil di sekolah tidak seperti yang tercantum di dalam e-budgeting. Tetapi, ada di dalam RKS yang nanti akan kita gunakan sebagai bahan penyesuaian. Ada 2.100 sekolah di DKI, semuanya sedang proses input. Komunikasi tetap dilakukan dari Suku Dinas dan sekolah. Kami sudah instruksikan kepada Suku Dinas untuk memastikan yang di-input sekolah betul-betul riil kebutuhan," jelasnya.

Perlu diketahui, SKPD sudah mulai memasukkan detil kegiatan di e-budgeting pada Maret Minggu IV hingga Juli Minggu I 2019. Namun, karena sistem e-budgeting saat ini mengharuskan input komponen sebagai pembentuk harga, hal ini mengakibatkan beberapa kegiatan yang belum memiliki komponen di sistem masih menggunakan komponen anggaran sementara.

BERITA TERKAIT
 Komisi C Bahas KUA-PPAS BUMD

Komisi C Bahas KUA-PPAS BUMD

Rabu, 30 Oktober 2019 16741

 Komisi A Rapat Pembahasan KUA-PPAS Dengan Biro

Komisi A Bahas KUA-PPAS di Lima Biro

Rabu, 30 Oktober 2019 1641

Disdik Usulkan Penyesuaian Anggaran Kerja Belanja Langsung

Disdik Usulkan Penyesuaian Anggaran Kerja Belanja Langsung

Selasa, 29 Oktober 2019 1563

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469365

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 308907

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284623

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 261295

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196862

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks

Hitung Mundur 22 Juni 2027

842
Hari
09
Jam
40
Menit
29
Detik