Lezatnya Roti Buaya Buatan Baijuri

Selasa, 09 Juli 2019 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Andry 4629

 Lezatnya Roti Buaya Buatan Baijuri

(Foto: Rudi Hermawan)

Nama roti buaya sudah tak asing di telinga masyarakat Betawi. Roti yang menjadi hantaran wajib saat acara lamaran pernikahan adat Betawi ini juga dikenal sangat identik dengan budaya asli Kota Jakarta.

Saya mendapat cerita dari orang tua saya, jika buaya adalah binatang yang setia

Penamaan buaya dalam roti ini memiliki cerita tersendiri. Buaya dianggap sebagai simbol kesetiaan dalam perkawinan Betawi. Karena hewan itu dipercaya hanya kawin satu kali seumur hidup dengan pasangannya.

"Saya mendapat cerita dari orang tua saya, jika buaya adalah binatang yang setia. Artinya, apabila sudah memiliki satu pasangan, maka satu saja," ujar Baijuri (51), Pembuat Roti Buaya kepada Beritajakarta.id, Selasa (9/7).

Pria asli Betawi ini menuturkan, usaha roti buaya ini telah digelutinya sejak 2013 lalu. Berbekal ketekunan yang kuat, roti buaya berhasil dibuatnya hingga mencapai bentuk sempurna dalam waktu tiga bulan.

"Awalnya, saya selalu gagal membuat roti buaya. Selama tiga bulan belajar, akhirnya saya bisa," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Jalan H Samali, Nomor 32, RT 13/01, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut Baijuri, dahulu, roti buaya dibuat hanya dengan rasa tawar dan disantap menggunakan sirup. Namun, seiring perkembangan zaman, roti ini diolah dengan beragam rasa sesuai permintaan dari pembeli.

"Roti buaya buatan saya ada rasanya. Ada rasa cokelat, keju, strawberry dan sebagainya. Jadi tidak tawar," katanya.

Ia menjelaskan, proses pembuatan roti buaya memakan waktu lima jam yang dimulai dengan membuat adonan dan bentuk hingga dipanaskan.

"Untuk membentuk seperti buaya saya lakukan secara manual karena tidak ada cetakannya. Panjangnya 1,2 meter dengan lebar 60-80 sentimeter," ungkapnya.

Harga sepasang roti buaya buatan Baijuri dipatok mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Besaran harga roti tersebut disesuaikan dengan ukuran dan bahan-bahan yang digunakan. 

"Harga masih bisa dinegosisasi. Kalau pembeli hanya punya uang 300 ribu juga tidak apa-apa. Karena selain usaha, saya juga ingin melestarikan budaya," aku Baijuri.

Baijuri menambahkan, roti buaya hasil buatannya ini bisa dikonsumsi hingga kurun waktu empat hari. Saat ini, rotinya ini tidak hanya dipesan warga dari Jakarta, tapi Kalimantan, Medan, Makassar dan Bangka Belitung.

"Kalau ingin memesan roti buaya minimal tiga hari. Karena proses membuatnya tidak mudah dan butuh waktu," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Nikmatnya Pecak Nila di Warung Betawi H. Ibeh

Nikmatnya Pecak Nila di Warung Betawi H Ibeh

Jumat, 28 Juni 2019 8686

       Menjajal Kuliner Betawi di Rumah Makan Empo Atie

Menjajal Kuliner Betawi di Rumah Makan Empo Atie

Rabu, 03 Juli 2019 6308

BERITA POPULER
Website Produk RW Dinas Dukcapil Hadirkan Data Kependudukan

Website ‘Produk RW’ Hadirkan Data Kependudukan Hingga Tingkat RT

Jumat, 12 September 2025 3327

Rano Karno memberikan kata sambutan pada pembukaan Canisius Expo 2025

Rano Karno: Budaya Bisa Jadi Kekuatan Persatuan Jakarta

Sabtu, 13 September 2025 2930

Direktur Keuangan dan SDM Perumda Dharma Jaya, Deni Alfianto Amris

Dharma Jaya Tegaskan Komitmen Jaga Transparansi dan Akuntabilitas

Sabtu, 13 September 2025 2746

Dia alat berat digunakan dalam pengerjaan normalisasi Embung Taman Salix

Embung di Taman Salix Dikeruk

Jumat, 12 September 2025 2972

vaksin campak

Respon Cepat Dinkes Atasi Campak Diapresiasi Dewan

Jumat, 12 September 2025 2908

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks