70 Pedagang Pasar Tradisional Terima Bantuan

Senin, 20 Oktober 2014 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 5169

pemberian-bantuan-kepada-pedagang-pasar.jpg

(Foto: Nurito)

Sebanyak 70 pedagang pasar tradisional anggota Koperasi Pasar (Koppas) Matraman, Jakarta Timur, mendapatkan dana bantuan bergulir dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Senin (20/10). Masing-masing pedagang mendapatkan dana sebesar Rp 5 juta. Nantinya, dana tersebut akan dikembalikan dalam jangka watu 10 bulan.

Dana ini digulirkan sebulan lalu namun baru dicairkan kemarin. Jadi kami baru bisa memberikan pada anggota hari ini. Setiap anggota menerima dana Rp 5 juta.

Ketua Koppas Matraman, Manaf (60), mengatakan, ke 70 anggota yang menerima bantuan berasal dari 3 pasar, yakni Pasar Burung Pramuka, Pasar Obat dan Pasar Sayur Mayur Pramuka.

"Dana ini digulirkan sebulan lalu namun baru dicairkan kemarin. Jadi kami baru bisa memberikan pada anggota hari ini. Setiap anggota menerima dana Rp 5 juta. Mereka hanya dikenai bagi hasil (bunga,red) sebesar 2 persen," ujar Manaf, Senin (20/10).

Salah satu anggota Koppas Matraman, Catur Adikusno (43), mengaku sangat terbantu dengan adanya dana tersebut. Rencananya, bantuan tersebut akan dijadikan modal usaha berjualan ayam hias. "Saya bersyukur bisa dapat bantuan modal. Selama 14 tahun ikut koperasi, baru kali ini dapat bantuan modal," ujar Catur.

Kepala Unit Penyaluran Dana Bergulir (UPDB), Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Ernalis Yulianti, mengatakan, Koppas Matraman, baru pertama kali mendapatkan dana bantuan bergulir. Totalnya sebesar Rp 350 juta. Penyaluran dana bergulir ini dilakukan dengan sistem online. Sehingga mudah untuk dimonitor. Jika manajemen keuangan bagus dan tak ada tunggakan, dalam waktu 3-4 bulan dapat mengajukan pinjaman lagi.

"Setiap koperasi wajib memberikan laporan rutin tiap bulan tentang keuangannya. Mereka juga harus memiliki website dan melaporkan keuangannya secara online. Sehingga kita mudah memonitor keuangan koperasi itu," ujar Ernalis Yulianti.

Namun, jika Koperasi penerima dana bergulir menunggak maka akan dikenai sanksi, dengan tidak mendapatkan dana bantuan lagi. Bahkan jika dananya masih ada di Bank DKI, uang tersebut akan ditarik seluruhnya. Kemudian, jika ada pengurus yang nakal dengan cara menggelapkan dana maka dapat diproses secara hukum.

BERITA TERKAIT
pembongkaran lapak pkl irti

PKL Monas Dilatih Cara Menyajikan Makanan Sehat

Kamis, 16 Oktober 2014 6784

Masyarakat Antusias Nonton Pelantikan Jokowi Di Monas

750 Gerobak Makanan Gratis di Monas Diserbu Warga

Senin, 20 Oktober 2014 5161

Gedung UPT Perparkiran Di IRTI Monas Dirobohkan

1.500 Satpol PP Akan Tertibkan IRTI Monas

Rabu, 15 Oktober 2014 3712

Sebanyak 339 Kios PKL di IRTI di Bongkar Satpol PP

Ratusan Kios PKL di IRTI Monas Dibongkar

Kamis, 16 Oktober 2014 4845

BERITA POPULER
Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1205

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1085

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1586

Salah satu pelamar kerja yang datang ke Job Fair Disabilitas 2025 di TIM Jakpus

Job Fair Disabilitas 2025 Diakses Warga Luar Jakarta

Senin, 03 November 2025 593

Sejumlah kendaraan melintas saat cuaca hujan di pagi hari

Waspada, Hujan Deras Berpotensi Guyur Jakarta Pagi dan Siang Hari

Minggu, 02 November 2025 849

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks