Ide Awal PRJ untuk Ruang Industri Rakyat

Minggu, 15 Juni 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Lopi Kasim 155186

hut dki jakarta  ilustrasi

(Foto: doc)

Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair merupakan pameran tahunan terbesar di Indonesia yang berlangsung selama satu bulan. PRJ pertama kali diadakan pada tahun 1968, hingga saat ini penyelenggaraannya tidak pernah terputus. PRJ digelar pertama kali di kawasan Monumen Nasional (Monas) tanggal 5 Juni hingga 20 Juli 1968 dan dibuka oleh Presiden Soeharto. PRJ pertama ini disebut DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair (ejaan lama) dan lambat laun ejaan tersebut berubah menjadi Jakarta Fair yang kemudian lebih popular dengan sebutan Pekan Raya Jakarta.

Berlatar belakang sejarah itu, maka PRJ yang diadakan di Kemayoran sangat bertolak belakang. Wajah yang tampil adalah wajah asing dan industrial besar, bahkan makanannya pun asing, ada sih kerak telor tapi itu juga di pinggir selokan

Ide atau gagasan Djakarta Fair pertama kali dikemukakan oleh Syamsudin Mangan yang saat itu menjabat sebagai ketua Kadin (Kamar dagang dan industri). Syamsudin mengusulkan suatu ajang atau pameran untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri yang sedang mulai bangkit saat itu. Gubernur DKI Jakarta yang dijabat Ali Sadikin atau yang akrab di panggil Bang Ali pada tahun 1967 menyambut baik gagasan tersebut.

Sejarawan Betawi, JJ Rizal, mengatakan, pada saat Bang Ali memimpin Jakarta, dibuatlah Djakarta Fair yang mempunyai konsep untuk memberikan ruang bagi industri rakyat, agar keberhasilan mereka dirayakan, serta mendapatkan promosi, tetapi hal tersebut semakin tahun, semakin jauh dari dari konsep dari industri rakyat.

"Berlatar belakang sejarah itu, maka PRJ yang diadakan di Kemayoran sangat bertolak belakang. Wajah yang tampil adalah wajah asing dan industrial besar, bahkan makanannya pun asing, ada sih kerak telor tapi itu juga di pinggir selokan," kata JJ Rizal kepada beritajakarta.com, Minggu (15/6).

Dikatakan Bang Rizal, sapaan akrabnya, meskipun jauh dari konsep awal yakni memberikan ruang kepada industri rakyat, hal tersebut tidak mengurangi antusias warga Jakarta untuk datang ke PRJ Kemayoran. Salah satunya lantaran masyarakat Indonesia dikenal cukup konsumtif.

"Antusias pengunjung saya rasa terus meningkat, ini dikarenakan masyarakat Jakarta yang cukup konsumtif, budaya gila belanja, bahkan sudah tersohor ke mancanegara," tuturnya.

Sementara itu Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan, hiburan yang ada di PRJ tidak ada yang berubah, karena tujuannya sendiri adalah menghibur. Menurutnya hiburan yang ada sejak dulu semuanya mengikuti perkembangan zaman.

"Tetapi sejauh pengetahuan saya ya sama, semua varian hiburan yakni menghibur rakyat sesuai dengan zamannya," kata Arie.

Sedangkan antusias warga Jakarta, menurut Arie tidak ada perubahan, masyarakat tetap antusias untuk datang ke Jakarta Fair, karena mereka tidak hanya bisa menikmati liburan, tetapi juga bisa melihat berbagai macam aneka produk dan kuliner.

"Yang berbeda hanya zamannya, produknya semakin berbeda, begitu pun hiburannya semakin dinamis atau berkembang," tandasnya.

BERITA TERKAIT
parkir irti monas jakarta

Pengunjung PRJ Monas Keluhkan Tarif Parkir

Sabtu, 14 Juni 2014 9312

Kampung Betawi Hadir di Arena PRJ

Kampung Betawi Hadir di Arena PRJ

Selasa, 10 Juni 2014 12551

prj monas jakarta beritajakarta

PRJ Monas Sediakan 2.600 Stan Gratis

Rabu, 04 Juni 2014 7892

PRJ Monas

DKI Gelar PRJ di Monas

Kamis, 08 Mei 2014 12958

logo hut jakarta 487

DKI Hindari Perayaan HUT Bermuatan Politis

Sabtu, 24 Mei 2014 8299

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 853

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1597

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 871

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 534

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 959

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks