Disdik Kaji Pendidikan Seksual Masuk Pelajaran Mulok

Kamis, 05 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5753

Dikdas Jaktim Non Aktifkan Guru Cabul

(Foto: doc)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah merancang pendidikan seksual akan diterapkan di sekolah. Tujuannya agar siswa bisa mengatahui sejak dini terkait bahaya virus HIV/AIDS serta perlindungan diri dari penularan virus mematikan tersebut. Selain itu pendidikan seksual ini juga penting agar pelecehan seksual di sekolah tidak terus terulang.

Kami sedang siapkan dan rancang silabus itu. Kami lihat jam pelajaran di sekolah, kalau masih ada (waktu), kita masukkan

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun mengatakan, nantinya pendidikan seksual akan dimasukan dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok). Dalam muatan lokal akan ada silabus terkait cara kerja reproduksi, penyebab, dan penyebaran virus HIV/AIDS serta perlindungan diri dari penularan HIV/AIDS.

"Kami sedang siapkan dan rancang silabus itu. Kami lihat jam pelajaran di sekolah, kalau masih ada (waktu), kita masukkan," kata Lasro, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (5/6).

Menurut Lasro, pendidikan di tingkat keluarga, belum cukup membentengi moral peserta didik. Oleh sebab itu, perlu adanya pendidikan tambahan di sekolah. Karena sebagian besar waktu peserta didik berada di sekolah.

Hal ini, lanjut Lasro, juga bertujuan agar kasus pelecehan seksual, seperti peristiwa di TK Jakarta International School (JIS) dan lainnya jangan sampai terulang kembali. "Jangan sampai siswa dan siswi di Jakarta terjebak ke dalam pergaulan bebas yang merusak masa depan mereka," ucapnya.

Rencana ini merupakan usulan dari  Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta. Sebab pengetahuan peserta didik terhadap ancaman bahaya virus HIV/AIDS masih rendah. Sehingga, peserta didik perlu diberi pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran, agar terhindar dari virus mematikan tersebut.

Berdasarkan data KPAP DKI, baru 12 persen peserta didik yang memahami pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Data ini berdasarkan survei yang dilakukan selama tahun 2013 terhadap 4.274 peserta didik di 146 SMP dan SMA yang tersebar di enam wilayah Jakarta.

Selain peserta didik, survei itu juga mengambil sampel dari tenaga pengajar, guru, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah. Hasilnya, hanya 26 persen yang memahami pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Angka ini didapatkan dari sebanyak 352 sampel.

BERITA TERKAIT
tangan_hiv-ils.jpg

Pengetahuan Guru DKI tentang HIV/AIDS Masih Minim

Rabu, 04 Juni 2014 7294

bpmpkb_adi.jpg

BPMPKB DKI Harus Aktif Cegah Penyebaran HIV

Rabu, 26 Maret 2014 5278

 Satu Balita di Panti Sosial Ceger Terjangkit HIV

Satu Balita di Panti Sosial Ceger Terjangkit HIV

Jumat, 25 April 2014 9719

tangan_hiv-ils.jpg

Tiga Kakak Beradik Mengidap HIV/AIDS

Selasa, 11 Februari 2014 7138

stop_hiv_aids.jpg

2 Warga Kalijodo Terjangkit HIV

Sabtu, 22 Maret 2014 11325

BERITA POPULER
Penumpang menuruni Transjakarta

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 785

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1297

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1164

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1678

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 602

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks