Kejagung Sita Berkas Dugaan Korupsi Bus Transjakarta

Jumat, 23 Mei 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 6014

Ratusan Bus Transjakarta dan BKTB Mangkrak Di Pool PPD Ciputat

(Foto: Rio Sandiputra)

Dugaan kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta, ternyata bukan hanya terjadi di tahun anggaran 2013 saja, yang kemudian menjadikan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono sebagai tersangka. Namun, kasus dengan modus nyaris sama pun dilakukan oknum pejabat di Dinas Perhubungan DKI dalam pengadaan bus Transjakarta tahun anggaran 2012.

Saat ini masih dalam proses penyidikan. Beberapa dokumen dan alat elektronik kita sita

Atas dasar kecurigaan korupsi pengadaan bus Transjakarta itulah, Jumat (23/5), tim penyidik Satuan Khusus Pemberantasan Korupsi Kejaksaan Agung (Kejagung), menggeledah PT Sindebaja Perkasa, Jl Raya Pegangsaan Dua, KM 5/88, RT 06 RW 03, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Jakarta Utara. Dari kantor perusahaan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen dan alat eletronik yang diduga terkait dalam kasus korupsi bus Transjakarta.

Tim penyidik Kejagung sendiri mulai datang ke lokasi sejak pukul 10.00. Sebanyak 8 orang penyidik yang datang melakukan pemeriksaan dokumen dan alat-alat elektronik, seperti komputer desktop serta laptop di ruangan direktur perusahaan.

Sebelumnya, Senin (19/5), Kejagung sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan bus TransJakarta tahun  2012. Keduanya yakn Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Pemprov DKI berinisial GNW dan pensiunan PNS pada Dishub Pemprov DKI berinisial HH.

Salah seorang penyidik, Sukarman menjelaskan, kedatangan dirinya bersama 7 orang penyidik lain, bukan terkait kasus yang melibatkan Udar Pristono. Mereka datang untuk melakukan penyelidikan terkait kasus pengadaan bus Transjakarta tahun 2012.

"Saat ini masih dalam proses penyidikan. Beberapa dokumen dan alat elektronik kita sita," kata Sukarman.

Sukarman memaparkan, pemeriksaan dilakukan di ruang Direktur PT Sindebaja Perkasa,  Indra Gunawan yang berada di lantai 2  kantor itu.  "Saat ini yang bersangkutan (Indra Gunawan) masih sebagai saksi. Penyelidikan juga masih berlangsung kita masih menyelidiki dokumen-dokumen terkait lainnya," terang Sukarman.

Sementara itu, Kapuspen Kejagung, Setia Untung Arimuladi membenarkan, penggeledahan yang dilakukan terkait dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta tahun 2012. Yakni pengadaan armada bus articulated (bus gandeng) paket I dan Paket II dengan DIPA sebesar Rp 150 miliar di Dinas Perhubungan DKI.

BERITA TERKAIT
Ratusan Bus Transjakarta dan BKTB Mangkrak Di Pool PPD Ciputat

Ratusan Bus Transjakarta Mangkrak di Ciputat

Selasa, 20 Mei 2014 7746

Dari 10.721 nama PHL yang dilaporkan, disinyalir berstatus siluman dari kalangan pemulung dan loper

Ahok Pastikan Tak Ada Pengadaan Bus Transjakarta Tahun Ini

Senin, 19 Mei 2014 5437

armada_bktb_stok.jpg

2 Pejabat Dishub DKI Jadi Tersangka

Jumat, 28 Maret 2014 3289

Ratusan Bus Transjakarta dan BKTB Mangkrak Di Pool PPD Ciputat

Basuki Tolak Lunasi Pembayaran Transjakarta Tiongkok

Kamis, 22 Mei 2014 5919

Dengan begitu, diharapkan semua penumpang dapat terangkut serta memangkas waktu menunggu di halte.

DKI Serahkan Pengadaan Bus ke PT Transjakarta

Selasa, 20 Mei 2014 4278

BERITA POPULER
Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 879

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1616

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 896

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 584

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 992

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks