BPOM & Dinas KUMKMP ‎Evaluasi Gerakan Keamanan Pangan

Selasa, 08 Desember 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 5807

BPOM-Dinas KUMKMP ‎Evaluasi Gerakan Keamanan Pangan

(Foto: Andry)

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta menggelar acara sosialisasi monitoring dan evaluasi gerakan keamanan pangan kelurahan di kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP).

Mereka harus bisa memproduksi dan menyajikan pangan yang tidak mengandung bahan berbahaya

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Wali Kota, camat, lurah, kader Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna dan Kepala Suku Dinas Kesehatan serta Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan‎ dari lima wilayah kota administrasi Jakarta.

Kepala BPOM DKI, Dewi Prawitasari mengatakan, kegiatan ini untuk mengevaluasi sekaligus memonitoring para kader keamanan pangan yang telah dibentuk kantor-kantor kelurahan, karang taruna, sekolah dasar, posyandu dan pedagang ritel.

"Selama 2015 kita sudah lakukan intervensi berupa pembentukan kader keamanan pangan. Saat ini kita monitoring dan eval‎uasi mereka," kata Dewi, Selasa (8/12) di Kantor Dinas KUMKMP DKI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.

Dewi menambahkan, pedagang ritel yang diikutsertakan dalam kegiatan ini merupakan pedagang yang t‎ak memiliki brand namun berkategori industri rumah tangga pangan.

"Mereka harus bisa memproduksi dan menyajikan pangan yang tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rodamin B dan lainnya," ujar Dewi.

Dijelaskan Dewi, jajarannya juga membentuk fasilitator keamanan pangan dengan merekrut guru-guru Sekolah Dasar (SD), anggota karang taruna dan kader PKK  di setiap kelurahan sebanyak dua orang. Melalui fasilitator ini, lanjut Dewi, praktek maupun penyuluhan keamanan pangan kepada masyarakat tidak perlu lagi dilakukan BPOM.

"Karena kita gak mungkin sampai ke kelurahan-kelurahan. Makanya kita butuh kader dan fasilitator keamanan pangan," ucap Dewi.

Kepala Dinas KUMKMP DKI, Irwandi menambahkan, monitoring dan evaluasi keamanan pangan perlu dilakukan mulai di tingkat kelurahan agar  makanan maupun minuman yang dijual masyarakat baik di toko-toko, warung dan kantin sekolah bisa diperiksa keamanan pangannya.

"Kegiatan BPOM kita back up dari sisi perdagangan baik di sekolah, pasar kita intervensi. Hal ini sesuai dengan harapan Pak Gubernur," ujar Irwandi.

BERITA TERKAIT
40 Industri Rumahan Dapat Penyuluhan

40 Industri Rumahan Dapat Penyuluhan

Selasa, 24 November 2015 7086

 Jajanan di Kantin Lab School Mengandung Zat Berbahaya

Petugas Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya di Kantin Sekolah

Jumat, 07 Agustus 2015 17315

Kepala Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jaktim Bayu Sari Hastuti

2017, Jaktim Bebas dari Produk Bahan Berbahaya

Selasa, 07 Juli 2015 3848

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 667

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1631

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 897

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Forkopimko Jakut Jaga Suasana Kondusif Nataru

Jumat, 19 Desember 2025 616

Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 904

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks