Jaga Inflasi, Tiga BUMD akan Disinergikan

Kamis, 12 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 2082

Jaga Inflasi, Tiga BUMD akan Disinergikan

(Foto: Reza Hapiz)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyinergikan tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI untuk menjaga laju inflasi. Rencananya, ketiga BUMD tersebut akan bertemu dengan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman untuk memantau aliran bahan pangan dari hulu hingga hilir.

Warga Jakarta kami harapkan bisa mendapatkan harga yang sesungguhnya. Tidak ada distorsi, dinaik-naikanan di tengah. Ini yang penting

Ketiga BUMD tersebut yakni, PD Dharma Jaya, PD Pasar Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya. Pertemuan dengan Mentan dijadwalkan berlangsung Jumat (13/11) besok. "Besok akan ketemu Mentan, saya akan bawa direksi Food Station Tjipinang, Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan kelompok perikanan, untuk duduk bersama membicarakan, mengantisipasi, produk dari hulu hingga hilir," kata Basuki di Balai Kota, DKI Jakarta, Kamis (12/11).

Pertemuan tersebut diharapkan bisa memberikan kepastian harga produk-produk yang tersebar di masyarakat. Selain itu, harga juga tetap bisa terkendali dengan baik. "Warga Jakarta kami harapkan bisa mendapatkan harga yang sesungguhnya. Tidak ada distorsi, dinaik-naikanan di tengah. Ini yang penting," ujarnya.

Basuki menegaskan, pemerintah tidak boleh kalah dengan mafia daging. Sehingga tiga BUMD dibidang pangan ini disinergikan. Ketiganya saling mengetahui dan mengatur harga. "Masa kami kalah dengan mafia daging, padahal kami punya semua. Selama ini Pasar Jaya kan jalan sendiri, dia bisa jual sembarangan. Nanti bisa diatur harga bawang, telur, macam-macam," ungkapnya.

Rencananya, ketiga BUMD tersebut akan bersatu menjadi sebuah perusahaan holding. PD Pasar Jaya-lah yang akan memegang kendali. Basuki menginginkan PD Pasar Jaya bisa menstabilkan harga pasar dan menahan laju inflasi.

Untuk bisa melawan mafia daging, Basuki berencana memberikan kredit kepada pedagang yang terdaftar di PD Pasar Jaya. Mereka akan mendapatkan bunga ringan yang sangat terjangkau. Namun dengan syarat mereka membayar retribusi dengan sistem non cash.

"Kalau yang tetap membayar setiap hari, bisa kami pinjamkan kredit misalnya Rp 10 juta dengan bunganya 12 persen. Dari pada kamu pinjam sama rentenir 60 persen, mending pinjam sama kami. Kami siapkan Rp 1 triliun, sekarang baru tersalur Rp 200 miliar," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Pemprov DKI dan Dewan Bahas PMP Tiga BUMD

Pemprov DKI dan Dewan Bahas PMP Tiga BUMD

Selasa, 10 November 2015 4479

100 Perantau di Singapura Tertarik Kerja di BUMD DKI

100 Perantau di Singapura Tertarik Kerja di BUMD DKI

Rabu, 21 Oktober 2015 3317

500 Profesional Singapura Tertarik Kembangkan BUMD DKI

500 Profesional Singapura Tertarik Kembangkan BUMD DKI

Senin, 19 Oktober 2015 3584

BERITA POPULER
Biro Hukum DKI menggelar Diskusi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak

Biro Hukum DKI Gelar Diskusi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Rabu, 05 November 2025 2127

Penumpang menuruni Transjakarta

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 922

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1405

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1792

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1274

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks