Sistem Pengadaan Satu Pintu Belum Optimal

Rabu, 07 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 4296

pelayanan_ptsp.jpg

(Foto: doc)

Sistem pengadaan satu pintu yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta tahun ini belum berjalan optimal. Pasalnya, sebagian besar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak bisa memenuhi berkas lelang melalui Unit Pelayanan Pengadaan (ULP).

Kalau ada SKPD yang tidak bisa mengisi pengadaan secara satuan, nilai kontraknya berapa, ya sudah dicoret saja, tidak usah pengadaan barang.

Berdasarkan ULP DKI, dari 7.000 item kegiatan selama tahun 2014 ini, baru 302 item yang masuk ke ULP dan hanya 18 yang siap dilaksanakan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengakui sistem pengadaan satu pintu belum berjalan optimal. "Kalau ada SKPD yang tidak bisa mengisi pengadaan secara satuan, nilai kontraknya berapa, ya sudah dicoret saja, tidak usah pengadaan barang. Masa kamu mau beli barang tidak tahu spesifikasi dan patokan harga serta kontraknya gimana," kata Basuki di Balaikota, Selasa (6/5).

Ia mengungkapkan, sebanyak 67 dari total 750 SKPD dan UKPD yang baru mengusulkan kegiatan untuk dilelang melalui ULP dan e-budgeting.

"Macam-macam (SKPD) yang bandel. Dinas Pekerjaan Umum saja banyak yang tidak mengerti kok. Ya nanti yang bandel-bandel tidak mau masukin ya kita buang saja. Kita pindahkan ke SKPD yang mau kerja cepat," jelasnya.

Ia menegaskan, sistem pelelangan satu pintu dan e-budgeting akan mengakibatkan SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) membengkak. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu tidak akan bergeming soal urusan SILPA. Sebab, sistem e-budgeting dinilai memungkinkan pengawasan yang lebih baik.

"Jadi dulu orang terbiasa gelondongan, sekarang harus dirinci. Ketika enggak dirinci ya tidak akan keluar itu uang. Mungkinnya itu bukan hambatan, hambatan harus mindset yang diubah," tegasnya.

Alhasil, lanjut Basuki, hal itu sering dijadikan alasan oleh SKPD yang bandel untuk mendesak mengembalikan sistem lelang pengadaan barang dikembalikan ke cara lama.

"Yang jadi pertanyaan kita ini kan kenapa SKPD ini enggak mau, apa karena dulu ada yang namanya anggaran siluman? Sekarang dia bangun persepsi seolah-olah kami lebih buruk daripada pak Foke karena banyak SILPA," tuturnya.

Untuk itu, menurut Basuki, pihaknya akan tetap konsisten menerapkan sistem pengadaan satu pintu. "Saya bilang kami tidak masalah kok banyak SILPA, daripada balik ke sistem lama. Dengan adanya ULP kan dari 50-an ribu pengadaan barang yang kita masukin ke e-budgeting, keluar tinggal 7 ribu, lebih mudah diawasin kan," tambahnya.

BERITA TERKAIT
ULP pengadaan jasa ahok.org

Lelang Melalui ULP Kurang Diminati SKPD

Selasa, 06 Mei 2014 4744

E-Katalog DKI

Basuki Tegaskan Tetap Gunakan E-Budgeting

Rabu, 30 April 2014 4956

E-Katalog DKI

Baru 62 SKPD yang Usulkan Lelang Lewat ULP

Kamis, 24 April 2014 5111

BERITA POPULER
Transjakarta Menuju Smart Mobility, Fondasi Jakarta 500 Tahun

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 758

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1278

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Ketua DPRD Dukung Relaksasi Pajak untuk Jaga Daya Beli Warga

Minggu, 02 November 2025 1153

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1668

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 553

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks