Selasa, 16 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 222
(Foto: Anita Karyati)
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara melakukan peninjauan ke sejumlah pasar untuk memastikan ketersediaan stok, stabilitas harga, serta keamanan pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Stok aman"
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman mengatakan, monitoring dilakukan untuk menjamin masyarakat memperoleh bahan pangan yang aman, berkualitas, dan harganya terjangkau.
"Hari ini kami meninjau ke pasar dalam rangka memastikan masyarakat terlindungi dan mengecek harga-harga bahan pokok, khususnya di Pasar Koja Baru," ujarnya, Selasa (16/12).
Wawan memastikan ketersediaan dan keamanan berbagai komoditas pangan, mulai dari sektor pertanian seperti cabai dan bawang, peternakan meliputi daging ayam dan sapi, hingga sektor perikanan, berada dalam kondisi aman.
Meski demikian, ia mengakui terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas. Namun, lonjakan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan terkendali.
"Rata-rata stok aman. Terkait harga memang ada yang naik, tetapi tidak terlalu signifikan dan masih terkendali," terangnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan bahan pokok menjelang akhir tahun serta tetap berbelanja di pasar tradisional maupun modern yang telah diawasi pemerintah.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Novy Christine Palit menambahkan, pengawasan mutu dan keamanan pangan segar ini merupakan kegiatan rutin, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Menurutnya, selain PD Pasar Koja Baru, pengawasan produk pangan juga dilakukan di Swalayan Superindo Metro Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, serta Pasar Pluit, Kecamatan Penjaringan.
"Kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk melindungi konsumen dari peredaran pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan mutu," tegasnya.
Ia memaparkan, pengawasan dilakukan melalui pengambilan sampel pangan dan pengujian laboratorium terhadap kandungan Formalin, residu Pestisida, Klorin, serta uji awal kebusukan (Eber).
"Kami mengambil 33 sampel sektor pertanian, enam sampel peternakan, dan 24 sampel sektor perikanan dari tiga lokasi. Seluruh hasilnya negatif atau tidak mengandung bahan berbahaya," bebernya.
Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Koja, Watini (50) mengapresiasi langkah pengawasan pangan tersebut.
Watini menuturkan, kegiatan ini membuat masyarakat merasa lebih aman saat berbelanja menjelang perayaan hari besar.
"Adanya pemeriksaan langsung di pasar, kami jadi lebih tenang dan merasa aman membeli bahan makanan untuk keluarga," tandasnya.