Jumat, 12 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 393
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan kebutuhan pangan masyarakat berada dalam kondisi aman menjelang liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Masyarakat tidak perlu khawatir,"
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati menegaskan, stok pangan strategis Jakarta dipastikan cukup hingga Januari 2026 berkat pemantauan intensif dan penguatan koordinasi lintas lembaga.
Eli menyampaikan, 98 persen kebutuhan pangan Jakarta berasal dari luar daerah, sehingga Pemprov DKI Jakarta melengkapi perangkat kerja dengan dua pilar utama. Pilar pertama adalah BUMD pangan seperti Dharma Jaya, Food Station, dan Pasar Jaya, yang berperan sebagai distributor dan penyedia stok.
Pilar kedua adalah perangkat OPD teknis seperti Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) yang tergabung dalam Satgas Pangan.
“Melalui pertemuan rutin setiap Kamis, kondisi stok dan distribusi pangan dipantau secara berkala,” ujarnya, Jumat (12/12).
Ia menyampaikan, seluruh kebutuhan pangan strategis, seperti beras, daging, dan komoditas pokok lain, telah dihitung secara cermat oleh dinas teknis dan dipenuhi oleh BUMD. Dari hasil monitoring, seluruh komoditas untuk menghadapi Nataru dalam kondisi aman.
“Potensi kenaikan harga senantiasa dalam pemantauan demikian juga dengan kenaikan kebutuhan pangan, karena langkah-langkah antisipasi terus dilakukan,” katanya.
Eli menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta menjalankan sejumlah langkah konkret untuk mencegah panic buying, mulai dari memperkuat kerja sama antardaerah, menggelar Gerakan Pangan Murah setiap hari, hingga menghadirkan program pangan subsidi bagi masyarakat tertentu.
Ia menjelaskan, dengan harga Rp126.000, penerima manfaat dapat memperoleh paket pangan berisi beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, ikan kembung, serta susu.
Program ini diberikan kepada pemegang KJP, penghuni rusun, pemegang Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), dan beberapa komunitas lainnya.
Eli menambahkan, dengan sekitar satu juta penerima manfaat, pemerintah berharap bantuan ini mampu menjaga stabilitas konsumsi dan daya beli masyarakat.
“Jakarta berada dalam kondisi aman hingga Januari 2026 dan masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi masa liburan Nataru,” tandasnya.