Minggu, 14 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 496
(Foto: Nugroho Sejati)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Minggu (14/12), meresmikan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ressort Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh gubernur.
"Menjadi contoh toleransi yang terus terjaga,”
Dalam sambutannya, Pram ungkapkan rasa syukurnya dan berharap ini menjadi cermin terwujudnya kerukunan umat beragama di Jakarta.
Ditegaskan Pram, pemenuhan hak beribadah serta penguatan kehidupan rohani umat harus semakin mudah diwujudkan di ibu kota.
“Saya sungguh berharap HKBP Pondok Kelapa ini dapat menjadi simbol kerukunan umat beragama di Jakarta. Tadi saya juga berbicara dengan Ephorus HKBP, bahwa ada 82 gereja HKBP di Jakarta dan sekitarnya. Mudah-mudahan ini menjadi contoh toleransi yang terus terjaga,” katanya.
Dalam acara yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini, Pram mengakui. lamanya proses perizinan rumah ibadah yang melibatkan berbagai tahapan, mulai dari RT, RW, kelurahan, kecamatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga Gubernur.
Ia menilai, proses panjang tersebut masih menjadi pekerjaan bersama yang harus diperbaiki ke depan.
“Inilah realita yang masih kita hadapi dan perlu kita benahi bersama, termasuk melalui peran FKUB yang baru saja saya lantik,” tukasnya.
Ketua Panitia MBO HKBP Ressort Pondok Kelapa, Binsar Turnip menjelaskan, gedung gereja yang berdiri di atas seluas 1.525 meter persegi ini dibangun mulai 21 April 2025 dan selesai pada 30 November 2025.
"Sejak 1990, jemaat harus berpindah-pindah tempat ibadah, mulai dari rumah, gedung taman kanak-kanak, GOR Duren Sawit, gedung Kementerian RI, hingga pusat perbelanjaan milik PD Sarana Jaya," bebernya.
Ia menambahkan, bangunan gereja berukuran 9 x 28 meter atau seluas 342 meter persegi dan mampu menampung 300 hingga 350 jemaat setiap kali ibadah.
Saat ini, ungkapnya, jumlah jemaat HKBP Ressort Pondok Kelapa mencapai 758 jiwa atau sekitar 248 kepala keluarga.
"Pembangunan gereja ini sepenuhnya berasal dari swadaya jemaat dengan sistem swakelola, serta dukungan para donatur yang bersimpati terhadap perjuangan HKBP Pondok Kelapa, dan ada juga sumbangsih dari Pemprov DKI Jakarta," bebernya
Ia berharap keberadaan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa dapat menjadi berkat, tidak hanya bagi jemaat, tetapi juga bagi lingkungan sekitar serta menjadi simbol toleransi dan saling menghormati dalam keberagaman di Jakarta.
“Tanpa dukungan semua unsur, gereja ini tidak mungkin bisa dibangun. Kami sangat bersyukur karena akhirnya seluruh proses perizinan dapat dilalui hingga memperoleh PBG dan izin prinsip dari Gubernur DKI Jakarta,” pungkasnya.