Rabu, 10 Desember 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 261
(Foto: Anita Karyati)
Sebanyak empat kelurahan di Jakarta Utara mendeklarasikan Gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Ruang Bahari, Kantor Wali Kota setempat. Deklarasi tersebut sekaligus menandai keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara mencapai target 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau Stop BABS.
"Lingkungan bersih dan kualitas hidup yang lebih baik"
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Murniasih Hutapea mengatakan, empat kelurahan yang melakukan deklarasi pada hari ini adalah Kelurahan Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Kelurahan Penjaringan.
"Deklarasi empat kelurahan ini menandai Jakarta Utara telah mencapai 100 persen kelurahan yang melaksanakan Stop BABS," ujarnya, Rabu (10/12).
Murniasih memaparkan, hingga November 2025, sebanyak 31 kelurahan di Jakarta Utara telah melaksanakan deklarasi Stop BABS, yang terdiri atas tiga kelurahan deklarasi murni dan 28 kelurahan deklarasi komitmen.
Menurutnya, akses jamban sehat di wilayahnya kini telah mencapai 97,5 persen atau 503.349 Kepala Keluarga (KK), sementara sisanya masih dalam proses pembangunan tangki septik, baik secara mandiri maupun komunal yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada lintas sektor terkait serta perusahaan melalui program CSR yang telah mendukung program ini. Semoga langkah baik ini menjadi amal jariyah dan membawa manfaat bagi generasi emas," terangnya.
Pelaksana Tugas Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Fredy Setiawan mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang terus menggalakkan program tersebut. Upaya ini selaras dengan visi dan misi DKI Jakarta menuju kota global dengan kualitas lingkungan yang bersih.
"Capaian 100 persen ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader PKK, unsur masyarakat hingga pihak swasta untuk menciptakan lingkungan bersih dan kualitas hidup yang lebih baik," ungkapnya.
Ia menegaskan, keberhasilan ini tidak hanya berkaitan dengan pembangunan infrastruktur sanitasi, melainkan juga perubahan perilaku, kepedulian keluarga, dan komitmen bersama. Ke depan, pihaknya menekankan pentingnya mempertahankan status ODF melalui pemantauan dan pendampingan berkelanjutan.
"Saya berharap seluruh pihak tetap melakukan monitoring dan pendampingan. Lingkungan sehat dimulai dari kebiasaan kecil yang konsisten, dan pastikan semua keluarga memiliki jamban yang layak serta aman," bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 16 Kelurahan Penjaringan, Simon Satel (62), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah atas perhatian yang diberikan terhadap kesehatan lingkungan di wilayahnya.
Ia menambahkan, pembangunan tangki septik komunal dan lima unit toilet di RT 13/16 sangat membantu warga sehingga tidak lagi melakukan BABS di tempat terbuka.
"Senang sekali, karena bangunan ini sangat bermanfaat bagi warga. Saya berharap ke depan lingkungan kami semakin bersih dan sehat. Saya juga telah mengimbau warga untuk menjaga serta merawat fasilitas ini," tandasnya.