Selasa, 09 Desember 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 255
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan terus memantau perkembangan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menunjukkan tren peningkatan sepanjang tahun 2025.
"mencegah komplikasi,"
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, tercatat sebanyak 2.534.781 kasus ISPA sejak Januari sampai November 2025. Tingginya angka kasus ISPA disebabkan oleh berbagai faktor risiko, di mana perubahan cuaca menjadi salah satunya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, tren peningkatan kasus ISPA saat ini dipengaruhi oleh perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang dapat meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap gangguan pernapasan.
“Dinas Kesehatan DKI Jakarta senantiasa memantau dinamika kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA di seluruh wilayah Jakarta untuk memastikan respons penanganan berjalan optimal,” ujarnya, Selasa (9/12).
Ani menegaskan, pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah mitigasi. Praktik dasar seperti cuci tangan pakai sabun, penggunaan masker saat sakit atau saat kualitas udara menurun, serta penerapan etika batuk merupakan bagian dari standar perlindungan diri yang perlu dilakukan secara konsisten.
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mendorong masyarakat menjaga daya tahan tubuh melalui asupan nutrisi seimbang, minum air yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan istirahat yang cukup. Ani menjelaskan, vaksinasi tetap menjadi instrumen pencegahan efektif bagi kelompok berisiko tinggi.
“Masyarakat diimbau segera mengakses layanan kesehatan apabila muncul gejala gangguan pernapasan agar dapat memperoleh penanganan tepat waktu. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka perburukan kasus dan mencegah komplikasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengintegrasikan pendekatan promotif dan preventif melalui peningkatan kapasitas layanan kesehatan primer, penyebaran informasi risiko kepada masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor dalam pengendalian faktor lingkungan.
“Dengan pendekatan yang komprehensif ini, pemerintah berupaya memastikan dampak ISPA terhadap kesehatan masyarakat tetap terkendali,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, masyarakat DKI Jakarta perlu untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti:
• Cuci tangan pakai sabun,
• Menggunakan masker saat sedang sakit,
• Menggunakan masker saat sedang bepergian dengan kondisi kualitas udara yang buruk,
• Menerapkan etika batuk,
• Meningkatkan daya tahan tubuh (asupan nutrisi seimbang, penuhi kebutuhan cairan tubuh, olahraga teratur, istirahat cukup),
• Melakukan vaksinasi untuk kelompok risiko tinggi, dan
• Segera akses layanan kesehatan jika mengalami gejala gangguan pernapasan.