Kamis, 16 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 179
(Foto: doc)
Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA di Jakarta mengalami peningkatan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat hingga Oktober 2025 terdapat sebanyak 1.966.308 kasus. Peningkatan jumlah kasus mulai teridentifikasi sejak Juli 2025.
"Dengan disiplin menerapkan PHBS,"
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, saat ini ISPA merupakan penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di Puskesmas, karena penularannya dapat terjadi dengan sangat mudah melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara.
Ani menjelaskan, kenaikan kasus ISPA dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Tidak hanya akibat polusi udara, tetapi juga karena fenomena musim kemarau basah yang terjadi pada tahun ini.
“Kondisi tersebut berdampak pada penurunan daya tahan tubuh individu serta peningkatan jumlah agen biologis penyebab infeksi saluran pernapasan di lingkungan masyarakat,” ujar Ani, Kamis (16/10).
Ani menjelaskan, gejala ISPA meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Gejala tambahan dapat berupa hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, serta suara serak.
“Pada kasus yang lebih berat, penderita dapat mengalami sesak napas yang memerlukan penanganan medis segera,” katanya.
Karenaya, sambung Ani, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyakit saluran pernapasan seperti ISPA.
Upaya sederhana seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, memakai masker saat beraktivitas di ruang padat maupun area publik, serta menerapkan etika batuk dan bersin dapat membantu memutus rantai penularan penyakit.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera mengakses layanan kesehatan apabila mengalami gejala batuk dan pilek, membatasi aktivitas ketika sedang sakit, serta menghindari paparan asap rokok.
Menjaga daya tahan tubuh juga sangat penting, antara lain dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beristirahat cukup, berolahraga secara rutin, dan mengelola stres dengan baik.
“Dengan disiplin menerapkan PHBS, risiko penularan ISPA dan penyakit pernapasan lainnya dapat ditekan secara signifikan,” tandasnya.