Kamis, 20 November 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 243
(Foto: Istimewa)
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 resmi dibuka di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).
"Kesehatan menjadi utama,"
Kegiatan yang mengusung tema ‘Smart City, Healthy People’ ini berlangsung pada 20–21 November 2025, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan bidang kesehatan, termasuk tenaga kesehatan, kader, akademisi, komunitas, serta perwakilan pemerintah daerah.
Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan menjelang puncak HKN yang akan dilaksanakan pada 25 November 2025 di Balai Agung.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim mengatakan, momentum HKN tidak boleh berhenti pada perayaan seremonial semata. Ia menyampaikan, kesehatan merupakan fondasi utama dalam membangun peradaban kota di masa depan, terlebih ketika Jakarta sedang bergerak menuju transformasi sebagai kota global.
“Tentu hari ini kita berkumpul dengan semangat bersama untuk mewujudkan bagaimana Jakarta memiliki masyarakat yang sehat, masyarakat yang tangguh, masyarakat yang berkualitas,” ujarnya.
Ali menjelaskan, kota global tidak hanya ditandai oleh gedung-gedung tinggi dan infrastruktur canggih, tetapi oleh kualitas hidup warganya. Ia menyebut, Jakarta menargetkan berada di posisi 20 besar kota global dunia pada tahun 2045. Maka itu, Ia menekankan pentingnya kota yang inklusif dan tidak meninggalkan satu pun warganya dari pelayanan kesehatan.
“Yang penting adalah bagaimana warganya ini menjadi warga yang sehat. Kesehatan menjadi utama. Dan juga setelah sehat tentu harus sejahtera,” katanya.
Ali mengatakan, tantangan Jakarta sebagai kota global adalah memastikan bahwa seluruh warganya menjalankan pola hidup sehat di tengah modernisasi. Ia memberi apresiasi terhadap program-program Dinas Kesehatan yang mendorong gaya hidup sehat, termasuk program penurunan ukuran baju dan kampanye perubahan perilaku.
“Ini harus dimasifkan dan tidak bisa kita hanya berharap kepada Dinas Kesehatan saja, rangkul influencer, kader PKK, dan berbagai komunitas untuk memperkuat gerakan masyarakat hidup sehat,” ucapnya.
Ali juga mengajak seluruh unsur dalam konsep pentahelix yakni pemerintah, tenaga kesehatan, dunia usaha, akademisi, dan komunitas untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Jakarta yang sehat, aman, dan inklusif.
Ia berharap rangkaian perlombaan dan inovasi dalam peringatan HKN dapat memotivasi seluruh peserta untuk memperkuat kreativitas dalam menjawab tantangan kesehatan di masyarakat.
“Semoga ini menjadi satu motivasi bagaimana inovasi itu menjadi satu keharusan suatu kebutuhan bagi kita,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan, HKN ke-61 bertema ‘Smart City, Healthy People’ sebagai wujud komitmen Jakarta dalam membangun ekosistem kesehatan yang cerdas dan berkelanjutan.
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan telah diselenggarakan untuk menyemarakkan HKN, termasuk edukasi publik dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan.
Ani merinci sejumlah agenda seperti talkshow ‘Cegah Stroke Sejak Dini: Mulai dari Dapur Hingga Langkahmu’ serta Talkshow Vaksinasi Dengue untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pencegahan penyakit.
Di sisi lain, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dilakukan melalui sesi tata laksana trombolisis pada pasien gawat darurat stroke dan tata laksana alteplase pada pasien gawat darurat jantung.
“Hal ini menjadi komitmen penting untuk memperkuat layanan emergensi di Jakarta,” katanya.
Selain itu, HKN tahun ini juga menampilkan berbagai inovasi pengendalian Tuberkulosis (TBC) serta penyelenggaraan cerdas cermat antarkader sebagai bentuk penguatan jejaring kader kesehatan.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan merupakan upaya kolektif untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat dalam ekosistem kota yang semakin modern.
“Seluruh agenda ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mengembangkan ekosistem kesehatan yang lebih cerdas, responsif, dan berkelanjutan,” tandasnya.