Jumat, 21 November 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 203
(Foto: Istimewa)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyelenggarakan Lomba Estafet Siaga Bencana 2025 ‘Aksi Wanita Tangguh 2025’ di Lapangan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
"langkah-langkah dasar penanganan keadaan darurat,"
Kegiatan edukasi kebencanaan ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan risiko bencana di wilayah ibu kota.
Lomba diikuti oleh berbagai unsur masyarakat yang pesertanya adalah wanita berusia 20-55 tahun. Kehadiran perwakilan lintas wilayah ini memperkuat penyebarluasan keterampilan kesiapsiagaan di tingkat lokal.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPBD dalam mendorong budaya sadar bencana serta meningkatkan koordinasi dan keterampilan wanita dalam penanganan keadaan darurat.
Ia menyampaikan, peningkatan kapasitas masyarakat menjadi bagian penting dari strategi mitigasi bencana di Jakarta.
“Melalui kegiatan ini, BPBD ingin memastikan bahwa masyarakat memahami langkah-langkah dasar penanganan keadaan darurat, sehingga dapat memberikan pertolongan awal dan mengambil tindakan cepat saat bencana terjadi,” ujarnya, Jumat (21/11).
BPBD Provinsi DKI Jakarta akan terus melaksanakan edukasi kebencanaan melalui berbagai program seperti pelatihan komunitas, simulasi evakuasi, peningkatan peran relawan, dan kampanye kesiapsiagaan cuaca ekstrem.
“Upaya ini dilakukan untuk memperkuat ketangguhan wanita Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim dan berbagai potensi bencana,” tandasnya.
Sebagai informasi, Lomba Estafet Siaga Bencana terdiri dari empat pos utama yang menggambarkan proses penanganan darurat secara berjenjang. Melalui empat pos ini, peserta dilatih untuk bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat dalam menghadapi situasi bencana.
Berikut empat pos utama Lomba Estafet Siaga Bencana:
1. Pos Tas Siaga Bencana, peserta diuji pengetahuan mengenai isi tas siaga bencana dan kelengkapan yang diperlukan dalam keadaan darurat.
2. Pos Rambu Kebencanaan, tim diminta mengenali dan menentukan rambu sesuai standar Perka BNPB.
3. Pos Bantuan Hidup Dasar (BHD), peserta melakukan praktik pertolongan pertama, termasuk penanganan awal korban sebelum bantuan medis tiba.
4. Pos Evakuasi Korban, tim melaksanakan teknik evakuasi korban ke titik aman menggunakan peralatan sederhana dengan tandu yang dibuat dari sarung dan tongkat.