Jumat, 21 November 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 97
(Foto: Istimewa)
Personel gabungan melakukan evakuasi dua pohon tumbang di RW 03, Pulau Sabira, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.
"Pohon tertua di Pulau Sabira"
Kepala Seksi Pertamanan dan Hutan Kota, UKT 2 Kabupaten Kepulauan Seribu, Irfan Damanhuri, mengatakan ada dua pohon besar dan tua yang tumbang di Pulau Sabira hingga menimpa gerai Pasar Jaya, warung dan rumah warga, serta beberapa fasilitas publik lainnya.
"Satu pohon jenis Ketapang dengan ketinggian mencapai 40 meter tumbang di depan Dermaga Pulau Sabira. Kemudian, satu jenis pohon Dadap setinggi 20 meter di belakang gedung IPAL SDA juga tumbang," ujarnya, Jumat (21/11).
Irfan menambahkan, proses evakuasi melibatkan 20 personel gabungan yang terdiri UKT2 Pertamanan, petugas PPSU, Satpo PP, Damkar, SDA, LH, LMK, serta warga. Sebanyak tiga mesin gergaji, kampak, dan peralatan pendukung lainnya juga digunakan.
"Proses evakuasi dan pembersihan material pohon di depan Dermaga Pulau Sabira masih terus berlangsung. Setelah selesai, akan dilanjutkan evakuasi pohon tumbang di belakang IPAL SDA," bebernya.
Lurah Pulau Harapan, Muhammad Nuralim menambahkan, dalam peristiwa pohon tumbang kemarin malam tersebut tidak ada korban jiwa dan luka.
"Sudah kami lakukan pendataan bagi warga yang terdampak pohon tumbang tersebut. Proses evakuasi sedikit lama karena dilakukan secara bertahap," terangnya.
Sementara itu, Ketua RW 03, Kelurahan Pulau Harapan, Muhammad Ali Kurniawan menjelaskan, pohon tumbang ini selalu terjadi pada malam hari, sehingga proses evakuasi baru dapat dilakukan keesokan harinya atau pagi hari.
"Pohon Ketapang ini merupakan pohon tertua di Pulau Sabira, usianya sudah hampir seratus tahun. Sehingga, pohon sudah keropos dan tidak dapat menahan beban," imbuhnya.
Menurut Ali, di Pulau Sabira masih ada empat titik atau pohon yang sudah tua dan rawan tumbang. Ia meminta kepada petugas terkait untuk segera melakukan penopingan maupun penebangan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Memasuki musim barat ini angin tiba-tiba kencang lalu hujan deras, warga jadi khawatir terhadap pohon yang sudah termakan usia di Pulau Sabira," tandasnya.