Kamis, 13 November 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 243
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Sudin Kominfotik) Jakarta Barat kembali menggelar program Security Awareness. Kegiatan ini diadakan untuk mengedukasi perlindungan data pribadi dan keamanan sistem di era digital yang menjadi isu krusial dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Keamanan siber"
Kegiatan yang menghadirkan Farras Givari, seorang praktisi Bug Hunter Indonesia dan Co-Founder Komunitas Meta4Sec membahas mengenai realitas kerentanan digital yang mengancam, bahkan pada perusahaan teknologi raksasa sekalipun.
Kepala Seksi Aplikasi Siber dan Statistik Sudin Kominfotik Jakarta Barat, Nur Izzuddin mengatakan, tema dalam kegiatan ini sengaja dipilih untuk menarik minat anak muda agar mengasah kemampuan di dunia digital melalui jalur bug bounty, sebuah program yang memberikan imbalan bagi para pencari celah keamanan.
"Kita ingin mengajak teman-teman, terutama anak muda, supaya mereka tertarik dengan keamanan siber. Salah satunya yang akan membuat mereka menarik itu adalah terkait bug bounty," ujarnya, Kamis (13/11).
Izzuddin berharap, jalur bug bounty dapat mendorong masyarakat untuk lebih memahami keamanan siber dan secara aktif berkontribusi dalam menjaga sistem.
Menurutnya, banyak sistem yang tidak aman saat ini, maka itu diperlukan penyampaian informasi ke pemilik sistem terkait kerentanan yang perlu diperbaiki dari sistem tersebut. Sehingga akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas sebagai pengguna.
"Melalui edukasi ini mudah-mudahan dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman, serta menempatkan keamanan data pribadi dan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama," terangnya.
Sementara itu, Co-Founder Komunitas Meta4Sec, Farras Givari menambahkan,
perusahaan sekelas Google, Samsung, Apple, bahkan NASA saat ini masih banyak vulnerability atau kerentanan yang bahayanya dan dampaknya itu akan dirasakan oleh pengguna.
Ia menuturkan, dengan kerentanan ini dapat memberikan dampak yang sangat serius seperti data pribadi yang dicuri, disalahgunakan, dan itu sangat berbahaya
"Saya meretas sistem dengan tujuan mulia untuk melaporkan temuan kerentanan kepada pemilik aplikasi agar segera diperbaiki. Inilah yang membedakannya dengan black hacker, kalau saya membantu para pemilik sistem untuk memperbaiki sistemnya," tandasnya.