Selasa, 11 November 2025 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 211
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Sebanyak 400 personel gabungan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama unsur TNI/Polri melakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
"Rawan genangan dan banjir"
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono mengatakan, apel ini diadakan bukan tanpa alasan. Berdasarkan prediksi dari BMKG, perlu diwaspadai curah hujan yang sangat lebat pada bulan November 2025 hingga Februari 2026, termasuk di wilayah hulu yakni, Bogor, Depok, dan Puncak.
"Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai, yang dilintasi 13 sungai, dua kanal, dan dua flood way yang bermuara ke utara. Sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut dengan beberapa titik cekungan yang rawan genangan dan banjir," ujarnya, Selasa (11/11).
Yuli menjelaskan, curah hujan di wilayah Jakarta saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 500 mm per bulan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir akibat limpasan air dari wilayah hulu ke wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Barat.
"Bila kita melihat kejadian banjir beberapa hari terakhir, wilayah terdampak juga ada di Jakarta Barat. Pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan ini menjadi langkah yang strategis dan simbolik menandai kesiapan kita menghadapi potensi peningkatan curah hujan dan risiko banjir," terangnya.
Yuli menyebut, apel kesiapsiagaan yang juga merupakan bagian Jaga Jakarta ini juga merupakan pencanangan kesiapsiagaan tingkat Provinsi DKI Jakarta yang selanjutnya diikuti oleh kegiatan apel serupa di tingkat kota dan kabupaten.
Menurutnya, rangkaian kegiatan ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemkot Jakarta Barat beserta seluruh unsur terkait sangat siap siaga dan terus berkolaborasi dalam menghadapi potensi bencana selama musim hujan.
"Tentunya kami Pemkot Jakarta Barat terus melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi datangnya musim penghujan," ungkapnya.
Adapun upaya yang dilakukan, tambah Yuli, pihaknya saat ini melakukan pengerukan dan normalisasi sungai, waduk, dan saluran drainase untuk meningkatkan daya tampung air.
Kemudian, mempersiapkan sarana maupun prasarana penanganan banjir, seperti pompa air dan pintu air, serta menyiagakan personel dan peralatan dari seluruh unsur terkait agar siap bergerak cepat saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
"Kami juga menginstruksikan seluruh OPD terkait untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca serta meningkatkan kesiapsiagaan," bebernya.
Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak atas dedikasi dan pengabdian sebagai pejuang kemanusiaan yang tanpa lelah membantu warga Jakarta.
"Intinya, dalam penanggulangan bencana, sinergisitas seluruh unsur menjadi kunci utama. Komponen penanggulangan bencana yang tangguh dipastikan akan selalu siap membantu dan melayani warga terdampak," tandasnya.