Minggu, 09 November 2025 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 322
(Foto: Reza Pratama Putra)
Sebagai bentuk perhatian dan pendampingan bagi korban dan warga SMAN 72 Jakarta pascainsiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pembelajaran daring dan pemulihan psikologis bagi siswa.
"Menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan,"
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, termasuk saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlangsung.
Selain itu, ungkap Iin, armada mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) juga telah dihadirkan di lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis kepada siswa, guru, serta keluarga terdampak termasuk kepada warga sekitar yang memerlukan konseling secara gratis.
“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah,” ujarnya, seperti dikutip melalui keterangan tertulis, Minggu (9/11).
Iin mengungkapkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis serta menurunkan tenaga medis bagi korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan.
"Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog guna mendampingi proses pemulihan para korban secara menyeluruh," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, di areal SMAN 72 hingga hari ini masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi pihak kepolisian.
Untuk itu, pihaknya menerapkan pembelajaran secara daring yang mulai diberlakukan,Senin (10/11) besok, hingga nanti dinyatakan gedung sekolah dapat dipergunakan kembali.
"Pembelajaran difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar siswa - siswi SMAN 72 pulih dan kembali merasa aman,” jelasnya.
Sebelum kegiatan belajar dimulai, lanjut Nahdiana, orang tua siswa akan diundang untuk memberikan pemahaman seputar langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama pihak sekolah, psikolog, serta unsur wilayah setempat.
"Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," pungkasnya.
Sekadar diketahu tercatat 30 korban hingga saat ini masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit yakni 14 orang di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan satu di RS Pertamina Jaya.
Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik serta pemantauan kondisi secara berkelanjutan.