Kamis, 06 November 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 135
(Foto: Anita Karyati)
Warga Kepulauan Seribu diajak melakukan studi banding untuk mempelajari penerapan Program Kampung Iklim (Proklim) di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka diajak mengunjungi Taman Eduwisata Bhinneka yang berhasil meraih penghargaan Proklim Lestari.
"Menciptakan lingkungan yang lebih sehat"
Kasie Teknis Ahli Bidang Peran serta Masyarakat Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Riza Lestari Ningsih mengatakan, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan warga dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan yang berbasis kampung iklim.
"Kegiatan ini diikuti 60 peserta dari perwakilan RW, Pokdarwis, kader PKK, Karang Taruna, Penggiat Lingkungan, hingga pengelola Bank Sampah yang tersebar di enam kelurahan se-Kepulauan Seribu," ujarnya, Kamis (6/11).
Riza menjelaskan, sosialisasi dan kunjungan studi banding ini berlangsung pada 4-7 November 2025, sebelumnya mereka juga telah mendapatkan materi terkait strategi pelestarian lingkungan berbasis masyarakat di Grand Cemara Hotel, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan ini, lanjut Riza, peserta diberikan pemahaman tentang langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk menghadapi dampak perubahan iklim, seperti pengelolaan sampah baik organik dan anorganik, konservasi air, penghijauan dan penggunaan energi ramah lingkungan.
"Target kami semua RW di Kepulauan Seribu menjadi kampung iklim, diharapkan melalui kegiatan ini dapat diimplementasikan di wilayah masing-masing agar kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu juga semakin meningkat," terangnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Slamet Riyadi menyambut baik kunjungan warga dari Kepulauan Seribu tersebut karena Proklim merupakan bagian dari komitmen wilayah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Saya senang dan bangga sekali atas kunjungan warga Kepulauan Seribu ke wilayah kami. Kunjungan ini menjadi bukti nyata masyarakat Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila Proklim dapat terwujud di semua destinasi wisata, tentunya dapat menjadi daya tarik baru, mendorong pariwisata berbasis alam, dan menciptakan potensi ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
"Kami berharap kunjungan ini tidak berhenti sampai sini, tetapi dapat berkelanjutan. Untuk mewujudkan kampung ramah lingkungan tidak terlepas dari peran warga, maka kehadiran mereka ini sangatlah penting," bebernya.
Sementara itu, salah seorang warga Pulau Sabira, Kelurahan Pulau Harapan, Agung mengaku senang dengan adanya sosialisasi dan studi banding ini. Selain menambah ilmu dan wawasan, juga dapat bertukar pikiran dengan warga lainnya.
"Kami jadi lebih paham cara menjaga lingkungan dengan langkah sederhana seperti memilah sampah, menanam tanaman untuk ketahanan pangan, dan lainnya," tandasnya.