Senin, 03 November 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 263
                    (Foto: Anita Karyati)
Bazar Tanjung Priok Hub 5.0 'The Urban Heritage' yang digelar Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Utara di Stasiun Tanjung Priok, pada 29 Oktober hingga 2 November berhasil membukukan omzet sebesar Rp 216,7 juta.
"Jumlah yang luar biasa untuk tahun ini"
Kepala Seksi Perdagangan Sudin PPKUKM Jakarta Utara, Andini Sutianti mengatakan, bazar kali ini memfasilitasi sebanyak 50 pelaku UMKM binaan di bidang kuliner, fesyen, dan handicraft.
Menurutnya, bazar di Stasiun Tanjung Priok ini juga dimeriahkan berbagai acara seperti fashion show, workshop Dekranasda, pagelaran seni budaya, story telling, dan pertunjukan musik.
"Kami sangat berterima kasih atas kolaborasi yang sangat menginspirasi dengan PT KAI. Bazar lima hari ini omzetnya mencapai Rp 216,7 juta, jumlah yang luar biasa untuk tahun ini," ujarnya, Senin (3/11).
Ia merinci, omzet pada hari pertama mencapai Rp 40,8 juta dan di hari kedua Rp 45,5 juta. Kemudian, pada hari ketiga sebesar Rp 52,9 juta, hari keempat Rp 37,5 juta, dan di hari kelima mencapai Rp 39,9 juta.
Andini menegaskan, bazar pelaku UMKM Jakarta Utara di Stasiun Tanjung Priok ini menjadi kali pertama diadakan. Stasiun bersejarah ini dibuat menjadi panggung gaya hidup yang dinamis, inovatif, dan modern.
"Melalui kolaborasi ini juga memberikan ruang baru untuk memajukan perekonomian daerah bagi para pelaku UMKM untuk menampilkan produk unggulan dengan kualitas yang membanggakan," ungkapnya.
Andini berharap semangat pelaksanaan bazar lima hari tersebut tidak berhenti begitu saja, tetapi menjadikan awal bagi pelaku UMKM untuk terus bertumbuh menambah pasar digital dan semakin dikenal luas, tidak hanya di Jakarta Utara tapi juga dikancah nasional dan internasional.
"InsyaAllah bazar ini akan terus berkelanjutan dengan omzet penjualan yang semakin meningkat agar kesejahteraan hidup pelaku UMKM juga semakin baik. Kami juga akan terus melakukan pembinaan kepada mereka agar bisa naik kelas," terangnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM dengan produk kerajinan hijab Bunah, Nahlia (64) merasa bersyukur dan beruntung bisa ikut serta dalam bazar heritage.
"Alhamdulillah, selama lima hari bazar ada saja peminatnya dan sudah terjual lebih dari 30 pcs hijab bordir dengan kisaran harga mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 185 ribu," bebernya
Ia mengaku, pembuatan produk hijabnya berbeda dengan lainnya, brand Bunah ini masih menggunakan cara tradisional. Namun, menggunakan bahan-bahan premium seperti Paris Jepang dan Voal Arabian.
"Semoga bazar di Stasiun Tanjung Priok dapat terus berlanjut. Kami para pelaku UMKM sangat terbantu," tandasnya.