Jumat, 31 Oktober 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 381
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya seorang pengemudi mobil akibat tertimpa pohon tumbang di wilayah Jakarta Selatan. Peristiwa ini terjadi akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda Ibu Kota pada Kamis (30/10) sore.
"menyampaikan belasungkawa,"
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Saya atas nama Gubernur dan Pemprov DKI Jakarta menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya satu orang driver yang kendaraannya tertimpa pohon di Jakarta Selatan, kemarin sore," ujar Pramono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/10).
Pramono menegaskan, seluruh biaya penanganan untuk korban meninggal dunia dan luka-luka ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hingga pukul 22.00 WIB malam, tercatat terjadinya pohon tumbang di 10 lokasi yaitu satu di Jakarta Pusat, dua di Jakarta Selatan dan tujuh di Jakarta Timur.
Akibat peristiwa tersebut, setidaknya tujuh kendaraan roda empat, dua kios, satu pos warga, tiga kabel listrik, satu tiang rambu jalan, satu atap sekolah (SDN 04 Dukuh), satu kabel internet, dan satu kandang kambing mengalami kerusakan.
Pramono mengakui, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini merupakan anomali dengan intensitas curah hujan dan kecepatan angin yang sangat tinggi. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta sendiri telah secara rutin melakukan pemangkasan dan penebangan pohon.
Hingga akhir Oktober 2025, tercatat 5.722 pohon dicek kesehatannya dan 62.161 pohon telah dipangkas untuk mencegah pohon tumbang. Pemangkasan pohon selama ini dilakukan setiap seminggu sekali yakni pada hari Rabu di seluruh wilayah kota administratif Jakarta.
Menanggapi kondisi saat ini, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan langkah ekstraordinari yakni pemangkasan pohon setiap hari di seluruh wilayah Jakarta di luar jam sibuk yakni pada pukul 10.00-14.00 agar warga tetap bisa beraktivitas.
"Pohon yang kondisinya sudah tidak sehat akan dipangkas guna menghindari pohon tumbang," kata Pramono.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah berkoordinasi secara intensif dengan BMKG agar BPBD DKI Jakarta dapat melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca. Hal ini mengingat adanya potensi terjadinya anomali cuaca ekstrem selama 25 hari ke depan.
"Kami juga akan terus menyampaikan informasi cuaca, terlebih jika cuaca ekstrem pada masyarakat Jakarta agar lebih waspada melalui berbagai kanal media milik Pemprov DKI," ucap Pramono.
Gubernur juga menginstruksikan jajarannya agar menerjunkan personel baik dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, BPBD, Gulkarmat, Pasukan Biru Dinas Sumber Daya Air, PPSU Kelurahan dan Satpol PP di seluruh wilayah untuk bersiaga selama cuaca ekstrem terjadi di Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Pramono juga mengingatkan warga agar mewaspadai potensi terjadinya banjir rob pada 6-8 November mendatang. Ia berharap, banjir rob tidak terjadi secara bersamaan dengan banjir kiriman maupun banjir lokal.
Selain pohon tumbang, curah hujan tinggi juga menyebabkan banjir di sejumlah titik, terutama di Jakarta Selatan. Pramono menyebut, banjir mulai surut pada pukul 01.16 WIB atau Jumat dini hari, terutama di wilayah Kemang Raya.
"Pasukan Biru dari Dinas Sumber Daya Air bekerja keras mengoperasikan pompa agar air segera surut," kata dia.
Ia menyebut, banjir yang terjadi akibat luapan Kali Krukut karena adanya penyempitan sungai. Lebar kali yang seharusnya 20-30 meter kini hanya tersisa 5-10 meter.
Karena itu, Pramono menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan normalisasi Kali Ciliwung dan Kali Krukut untuk mengatasi masalah banjir di sekitar wilayah tersebut.