Kamis, 30 Oktober 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 243
(Foto: Istimewa)
Tim Verifikator lomba Kampung Bebas Jentik (KBJ) tingkat Provinsi DKI Jakarta melakukan penilaian lapangan di RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tim Verifikator Lapangan (Verlap) ini terdiri lima orang perwakilan dari Dinas Kesehatan DKI dan Suku Dinas tingkat Kota lainnya.
"Kesesuaian data di lapangan dan yang sudah disampaikan"
Perwakilan Tim Verifikator Lomba Kampung Bebas Jentik, Suprono mengatakan, kunjungan lapangan di Jakarta Utara ini merupakan hari kedua, sebelumnya telah dilakukan penilaian di Jakarta Selatan. Verlap bertujuan untuk mencocokan paparan yang telah disampaikan pengurus wilayah setempat.
"Hasil paparannya bagus, jadi kami ingin melihat langsung kesesuaian data di lapangan dan yang sudah disampaikan untuk mewujudkan kampung yang bebas jentik," ujarnya, Kamis (30/10).
Suprono menjelaskan, secara teknis penilaian tiap juri dilakukan dengan mengunjungi rumah dan perkantoran yang ada di RW 01,Kelurahan Sunter Jaya untuk melakukan wawancara dan observasi.
Menurutnya, apabila ada temuan, pihaknya akan langsung mengedukasi dan mengimbau warga untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (Aedes Aegypti) yakni Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang (3M)
"Untuk RW 01, Sunter Jaya ada 24 RT, jadi kita lakukan secara sampling. Semoga hasilnya memuaskan dan tidak menemukan jentik maupun nyamuk," ungkapnya.
Suprono berpesan kepada seluruh kader Jumantik, RT, RW, dan masyarakat, bahwa kegiatan ini tidak berakhir pada penilaian saja. Namun, untuk terus dikembangkan dan lanjutkan, bahkan harus menjadi role model untuk wilayah lainnya.
"Saya harap bukan karena lomba tetapi kegiatan ini untuk menyehatkan warga dan lingkungan. Tetaplah melakukan PSN tiap minggu dan menjaga kebersihan lingkungan," terangnya.
Wakil Camat Tanjung Priok, Nurharyanto menyambut baik atas kunjungan tim Verlap yang telah melakukan penilaian di wilayahnya.
"Terim kasih atas kunjungan para tim juri, nantinya segala masukan yang disampaikan akan menjadi bahan acuan warga untuk evaluasi dan perbaikan untuk mewujudkan kampung bebas jentik," ungkapnya.
Nurharyanto menjelaskan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Sunter Jaya tiap tahunnya selalu menurun. Lomba ini diharapkan dapat memacu semangat seluruh masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mendukung gerakan PSN.
"Alhamdulillah, dua tahun berturut-turut wilayah Tanjung Priok terus mewakili tingkat kota Jakarta Utara. Tahun ini kita berharap bisa menjadi yang terbaik," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Agus Setiawan mengucapkan terima kasih kepada tim juri dan seluruh unsur yang terlibat dalam mendukung lomba ini.
Ia menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan agar wilayahnya terbebas dari jentik nyamuk, mulai dari inovasi 'Lapor Pak De' yakni, melaporkan apabila kena DBD agar bisa langsung ditangani. Kemudian, ada juga 'Pak Jupri', pemantauan jentik nyamuk secara mandiri, jadi tidak hanya saat PSN, dan masih banyak lainnya.
"Suatu kebanggaan bagi kami RW 01, Kelurahan Sunter Jaya ditunjuk untuk mewakili lomba Kampung Bebas Jentik. Alhamdulillah, sejak sebelum ikut lomba, warga kami sudah tergerak melakukan 3M secara mandiri, mudah-mudahan dalam lomba ini bisa membawa harum nama Jakarta Utara," tandasnya.