Sabtu, 25 Oktober 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Andry 2722
(Foto: Fakhrizal Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, program digitalisasi pasar telah memberikan kemudahan bagi warga dalam melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional.
"Masyarakat lebih mudah berbelanja tanpa perlu membawa uang tunai,"
Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga berdampak positif dalam menekan angka kriminalitas, seperti pencurian dan pencopetan di lingkungan pasar.
“Ketika saya menggagas digitalisasi di pasar, salah satu hal utama adalah membuat masyarakat lebih mudah berbelanja tanpa perlu membawa uang tunai. Sekarang secara signifikan terjadi pengurangan orang yang membawa uang cash,” ujar Pramono usai membuka Jakarta Economic Forum (JEF) 2025 di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (25/10).
Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan terus memperluas penerapan sistem pembayaran digital ke seluruh pasar di ibu kota dengan menggandeng perbankan.
“Itulah yang kita inginkan di Jakarta membangun sistem yang bisa berjalan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Iwan Setiawan menyambut baik inisiatif Gubernur Pramono dalam pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Ia menilai, langkah tersebut sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam memperluas ekosistem pembayaran nontunai.
“Ini ide luar biasa dari Pak Gubernur. Kita akan follow up sesuai arahan beliau dan memperluas penerapan digitalisasi pasar di tahun depan,” tandasnya.