Kamis, 23 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 228
(Foto: Istimewa)
Sebagai bagian dari rangkaian Jakarta Innovation Days 2025, seminar bertajuk ‘Connected Jakarta: Building Accessible and Sustainable Mobility’ diselenggarakan di Transport Hub Dukuh Atas, Kamis (23/10).
"menjadikan transportasi publik sebagai pilihan utama,”
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Risiko Transjakarta, M Pandito Pratama; Deputy Director ITDP Indonesia, Deliani Siregar; Urban Development Senior Program Lead WRI Indonesia, Dimas Nu’man Fadhil; serta Wakil Kepala Bappeda DKI Jakarta, Deftrianov.
Pada seminar ini, para pembicara menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan mobilitas kota yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Risiko Transjakarta, M Pandito Pratama mengatakan, mobilitas berkelanjutan dimulai dari transportasi publik.
Menurutnya, penggunaan kendaraan pribadi menyumbang emisi tinggi, sementara beralih ke bus Transjakarta, terlebih yang berbasis listrik, dapat menurunkan emisi karbon hingga 99 persen. Ia menyampaikan, program elektrifikasi bus ini, lanjutnya, tidak hanya menekan emisi, tetapi juga menghemat biaya operasional hingga enam persen.
Pandito menjelaskan, fokus utama bukan sekadar mengganti kendaraan pribadi dengan versi listrik, melainkan mengubah perilaku masyarakat agar mau menggunakan transportasi publik.
“Transjakarta kini telah mengoperasikan lebih dari 420 bus listrik dan sedang mengembangkan sistem carbon credit melalui penghematan emisi dari armada listrik tersebut. Ia menyebut langkah ini sebagai contoh nyata bagaimana inovasi transportasi bisa memberikan manfaat lingkungan sekaligus ekonomi bagi kota,” ujarnya.
Deputy Director ITDP Indonesia, Deliani Siregar, menyampaikan pentingnya integrasi antarmoda dan kesetaraan akses transportasi antara wilayah pusat dan penyangga. Menurutnya, integrasi yang baik, secara fisik maupun kelembagaan, dinilai dapat meningkatkan efisiensi perjalanan.
“Sekaligus mendorong masyarakat menjadikan transportasi publik sebagai pilihan utama,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bappeda DKI Jakarta, Deftrianov menegaskan, bahwa pengembangan transportasi publik bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Pemerintah daerah berkomitmen memperluas jangkauan layanan dan memperkuat sistem transportasi yang mendukung kualitas hidup warga sekaligus mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing,” tandasnya.