Rabu, 22 Oktober 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Erikyanri Maulana 241
(Foto: Ilustrasi)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengapresiasi kenaikan peringkat Jakarta dalam Global Cities Index 2025 yang dirilis oleh lembaga internasional Kearney, dari posisi 74 ke-71 dunia dari 158 kota.
"Kita naik tiga peringkat,"
Kenaikan ini mencerminkan kemajuan daya saing ibu kota melalui kerja teknokratik dan kolaborasi masyarakat.
“Kita naik tiga peringkat berkat perencanaan matang, eksekusi cepat, dan evaluasi berbasis data. Ini buah kerja keras bersama warga,” ujar Pramono, dalam siaran pers Pemprov DKI, Rabu (22/10).
Menurut laporan Kearney, Jakarta unggul di dimensi business activity (naik tiga posisi) melalui konektivitas transportasi publik (91–92 persen) dan perdagangan regional, didukung proyek MRT/LRT. Dimensi human capital (naik 2 posisi) membaik berkat aksesibilitas tenaga kerja dan pelatihan vokasi.
“Dalam 5–7 bulan, kita capai ini karena siklus perencanaan-implementasi-evaluasi yang solid, seperti monitoring real-time penggunaan transportasi,” katanya.
Namun, Jakarta masih perlu mengejar dimensi information exchange (adopsi digital), cultural experience (wisata berkelanjutan), dan political engagement (partisipasi global). Kearney menyoroti tiga enabler kunci, yakni energi terbarukan, resiliensi kota (pengelolaan banjir, ruang hijau), dan talenta siap AI.
Pemprov DKI saat ini tengah mengupayakan hal ini melalui program solar panel, normalisasi sungai, dan pelatihan digital.
Dalam kesempatan terpisah, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Ketua Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim menyampaikan perlunya partisipasi publik untuk mencapai target ke depannya.
“Bapak Gubernur meyakini bahwa tanpa partisipasi publik target pencapaian ke depan akan sulit dicapai," kata dia.
Jakarta kini peringkat 17 dunia untuk transportasi publik, melampaui Kuala Lumpur dan Manila, dengan utilisasi naik 25 persen.
“Capaian ini awal dari perjalanan menuju top 50 kota global. Pemerintah tak bisa sendiri dan pesan khusus bapak Gubernur adalah agar Pemprov DKI Jakarta selalu melibatkan warga, pelaku usaha, dan akademisi terus berinovasi untuk Jakarta yang inklusif dan resilient,” tandas Chico.