Rabu, 15 Oktober 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 170
(Foto: Istimewa)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran kearsipan ‘Lo Jual, Gue Beli’ di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, pada 14–22 Oktober 2025.
"upaya menegaskan posisi kota sebagai kota global,"
Pameran yang merupakan bagian dari Festival Pustakarsa ini terbuka untuk umum dan gratis. Seluruh rangkaian pameran dan program pendukung seperti workshop, diskusi, dan seminar harian berlangsung mulai pukul 09.00-18.00 WIB.
Pameran ‘Lo Jual, Gue Beli’ menceritakan evolusi Kota Jakarta dari pelabuhan kecil menjadi pusat metropolitan melalui satu lensa utama yaitu perdagangan.
Pengunjung diajak menyelami cerita Jakarta dalam enam era yang disusun berdasarkan karakter transaksi dan pusat jual beli masing-masing masa yakni, Kisah Perebutan Kota Bandar (1527–1900); Kolonialisme dan Konsumerisme (1900–1942); Transaksi di Era Perang (1942–1949); Belanja dan Pembentukan Bangsa (1950–1965); Modernisasi Perbelanjaan dan Booming Mall (1970–1990-an); serta Transaksi dan Media Kita (2000-an ke atas).
Setiap era menampilkan dokumen dan bukti material yang merekam pola perdagangan, jaringan distribusi, serta lokasi-lokasi komersial yang pernah menjadi pusat aktivitas ekonomi. Koleksi yang dipamerkan bersumber utama dari arsip Dispusip, berkolaborasi dengan beberapa institusi seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono mengatakan, Pameran ‘Lo Jual, Gue Beli’ memperlihatkan peran arsip sebagai sumber fakta tentang aktivitas ekonomi yang membentuk kehidupan kota.
“Tema pameran ini dipilih seiring dengan era baru Jakarta sebagai ibu kota ekonomi dan upaya menegaskan posisi kota sebagai kota global,” ujarnya, Rabu (15/10).
Ia berharap, dengan menghadirkan arsip, publik dan peneliti dapat melihat pola perubahan sosial-ekonomi Jakarta dan memanfaatkan wawasan itu untuk kajian serta kebijakan budaya
“Pameran ini juga merupakan bentuk penyebarluasan akses terhadap arsip milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk diketahui dan dimanfaatkan warga,” tandasnya.
Sebagai informasi, bahan pamer meliputi arsip dokumen, peta perdagangan, foto historis, serta kliping dari koran dan majalah yang menggambarkan karakter di masing-masing era perdagangan. Di samping itu, pameran memuat interpretasi arsip dalam format karya seni populer agar konteks dokumen lebih mudah dicerna oleh publik.
Kurator pameran, Rifandi Nugroho dan Teuku Reza, menyeleksi objek berdasarkan nilai bukti transaksi dan kemampuan dokumen untuk menjelaskan perubahan fungsi ruang komersial di Jakarta.