Gelaran literasi terbesar di ibu kota, Festival Literasi Jakarta 2025, kembali digelar di area Promenade Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 14-19 Oktober 2025.

Acara yang terbuka untuk umum ini merupakan bagian dari rangkaian besar Festival Pustakarsa (Perpustakaan, Kearsipan, dan Sastra) yang menjadi wadah perayaan literasi, arsip, dan sastra di Jakarta.

Mengusung tema ‘Komunitas Bergerak, Literasi Tergerak’, Festival Literasi Jakarta tahun ini menyoroti peran penting komunitas dalam menggerakkan literasi. Melalui tema tersebut, penyelenggara mengajak berbagai komunitas di Jakarta untuk terlibat aktif, baik sebagai pengisi acara, peserta pameran, maupun fasilitator workshop.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, mengatakan literasi tidak hanya berhenti sebagai kegiatan membaca, melainkan juga berkembang menjadi gerakan sosial yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Ia menilai, festival ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap literasi.

“Kami ingin menghadirkan literasi yang dekat, inklusif, dan menyenangkan. Melalui kolaborasi komunitas, literasi bisa tumbuh secara organik dari masyarakat untuk masyarakat," ujarnya, Selasa (14/10).

Nasruddin menyampaikan, Festival Literasi Jakarta 2025 bukan sekadar ajang perayaan, tetapi sebuah gerakan bersama. Ia berharap, kehadiran komunitas di setiap sesi mampu menciptakan ruang perjumpaan, ruang belajar, sekaligus ruang bersenang-senang dengan literasi.

“Dengan kombinasi pameran, diskusi, hiburan, hingga kegiatan interaktif, festival ini ingin mengajak masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai gaya hidup sehari-hari,” tandasnya.

Sebagai informasi, Festival Literasi Jakarta 2025 menghadirkan beragam acara, mulai dari bazar buku murah hasil kerja sama dengan IKAPI Pusat, hingga pentas literasi dan pameran komunitas.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti workshop literasi, seminar dan talkshow, diskusi budaya gemar membaca, serta pelatihan menulis. Tidak ketinggalan, panitia juga menyediakan buku dan bahan bacaan yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat.

Sejumlah agenda spesial turut memeriahkan festival, di antaranya Piknik Baca yang mengajak masyarakat membaca bersama dalam suasana santai, Panggung Kolaborasi sebagai ruang ekspresi lintas komunitas, serta Jelajah Kota dan Kata yang memadukan literasi dengan eksplorasi kota. Dengan variasi program ini, panitia menargetkan sekitar 3.000 pengunjung akan hadir dan meramaikan acara.

Festival Literasi Jakarta 2025 juga menjadi panggung bagi lebih dari 15 komunitas literasi, seperti Bale Buku Jakarta, Bukuku.Club, Forum Taman Bacaan Masyarakat Jakarta, Fun Garden of Literacy, Jejak Seribu, Kargo Baca, Read Aloud Jakarta, Taman Bacaan Pelangi, Ayo Dongeng Indonesia, Reading Bugs, Baca Bareng SBC Jakarta, Kawanpuan, Kumpulbaca, Buku Buat Semua, Buibu Baca Buku, hingga Patjarmerah.

Setiap komunitas akan menghadirkan kegiatan sesuai karakter dan fokusnya, mulai dari dongeng anak, diskusi remaja, hingga ruang baca untuk orang tua.

Tak hanya komunitas, sejumlah tokoh literasi, kreator, hingga seniman lintas bidang turut ambil bagian. Nama-nama seperti Ariyo Faridh Zidni, pendongeng dari Ayo Dongeng Indonesia; Wantja, ilustrator dan kreator doodle; Ligwina Hananto, edukator literasi keuangan; hingga aktris Hannah Al Rashid, co-founder Kawanpuan akan tampil mengisi acara.

Hadir pula musisi Adhitia Sofyan, ilustrator, Puty Puar; editor dan pendiri Patjar Merah, Windy Ariestanty, serta penyanyi muda Anneth Dellicecia yang akan menambah semarak festival.

Para bookstagrammer seperti Alya Putri, Wahyu Novianto, dan Rifqah Fairuz juga turut memeriahkan panggung literasi dengan berbagi pengalaman seputar dunia buku.