Sabtu, 11 Oktober 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 329
(Foto: Istimewa)
Kehadiran Bank Sampah Bersih Tertata di Jalan Puskesmas, RT 12/01, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, terbukti mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Setiap minggu, warga rutin mengumpulkan sampah non-organik untuk ditimbang dan dijual.
"Memilah sampah rumah tangga"
Ketua Bank Sampah Bersih Tertata, Nani Yunita mengatakan, meskipun baru berdiri empat bulan, jumlah nasabah aktif sudah mencapai sekitar 75 orang.
Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah karena pihaknya aktif melakukan sosialisasi dan mengajak warga untuk berpartisipasi.
"Kehadiran Bank Sampah Bersih Tertata ini kami bentuk untuk menumbuhkan kesadaran warga dalam memilah sampah rumah tangga.
Ini juga mendukung program Pemprov DKI Jakarta dalam mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPST Bantar Gebang," ujarnya, Sabtu (11/10).Menurutnya, rata-rata sampah pilah yang dikumpulkan dari para nasabah mencapai 200 hingga 300 kilogram setiap waktu penimbangan.
"Hasil penjualan sampah non-organik dari kegiatan bank sampah ini biasanya mencapai sekitar Rp700 ribu hingga Rp1 juta per minggu, tergantung volume dan jenis sampahnya," terangnya.
Ia menambahkan, uang hasil penjualan ditabung dan kini saldonya telah mencapai sekitar Rp10 juta.
"Rencananya, uang itu akan digunakan untuk kegiatan sosial serta kegiatan warga RW 01, Kelurahan Rambutan," terangnya.
Menurutnya, operasional bank sampah masih ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama keterbatasan lahan untuk menampung barang bekas. Saat ini, sistem pengumpulan dilakukan dengan cara sampah dipilah dan disimpan sementara di rumah warga, kemudian diambil setiap minggu untuk dikumpulkan di Sekretariat RW.
"Kendala lain adalah kurangnya personel untuk mengangkut sampah dari rumah warga ke Sekretariat RW saat waktu penimbangan," bebernya.
Sementara itu, pengurus Bank Sampah Bersih Tertata lainnya, Indah menuturkan, pengumpulan sampah dilakukan oleh 15 orang pengurus bersama kader Dasawisma dan PKK.
"Jenisnya sampah beragam, didominasi kardus dan botol atau gelas plastik bekas air mineral," tandasnya.