Kamis, 09 Oktober 2025 Reporter: Nurito Editor: Toni Riyanto 449
(Foto: Andri Widiyanto)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan penilaian ketahanan gedung Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan bangunan terhadap potensi risiko bencana.
"Aman dan tahan gempa"
Ketua Subkelompok Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, Basuki Rahmat mengatakan, penilaian dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan struktur bangunan, sarana keselamatan, serta sistem proteksi pada gedung.
"Penilaian ini kami fokuskan pada gedung-gedung publik, terutama gedung pemerintah," ujarnya, Kamis (9/10).
Basuki menjelaskan, BPBD DKI sebelumnya telah melakukan penilaian pada sejumlah gedung seperti Balai Kota DKI Jakarta dan kantor wali kota di beberapa wilayah. Kali ini, kegiatan menyasar Gedung PMI Jakarta Timur.
Menurutnya, Kantor PMI perlu dilakukan pengecekan karena merupakan tempat aktivitas kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
"Kami ingin memastikan bahwa kantor PMI, sebagai lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan, juga memiliki bangunan yang aman dan tahan gempa," terangnya.
Ia menambahkan, apabila ditemukan potensi kerentanan, BPBD akan menyampaikan hasil penilaian kepada pengelola gedung untuk ditindaklanjuti sesuai rekomendasi teknis.
Dalam pelaksanaan penilaian tersebut, sebanyak 30 personel BPBD DKI diterjunkan dengan dukungan berbagai peralatan seperti hammer test, laser scanner, heat detector, laser distance meter, C-Thrue, serta pemeriksaan Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk sistem lift, genset, dan penangkal petir.
"Kami juga berkolaborasi dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (DCKTRP) serta Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi
dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta dalam pengecekan ini," bebernya.Sementara itu, Kepala Markas PMI Jakarta Timur, Ahmad Fadli, menyambut positif dan menyampaikan terima kasih dengan dilakukannya pengecekan bangunan gedung tersebut.
"Kami sangat berterima kasih atas pemeriksaan ini karena dapat menjadi bahan evaluasi untuk memastikan keamanan dan kelayakan gedung kami," ungkapnya.
Fadli menjelaskan, Kantor PMI Jakarta Timur dibangun pada 2015 dan mulai beroperasi pada 2017, namun sejak itu belum pernah dilakukan inspeksi skala besar.
"Gedung berlantai tiga yang berstatus pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan daya tampung sekitar 273 orang," tuturnya
Ia menuturkan, dengan penilaian ini diharapkan PMI Jakarta Timur dapat menjadi contoh kantor pelayanan publik yang tangguh terhadap bencana serta memenuhi standar keselamatan bangunan di DKI Jakarta.
"Selama ini hanya dilakukan pemeriksaan terbatas. Hasil penilaian kali ini secara umum aman, tetapi ada beberapa masukan yang perlu ditindaklanjuti dengan dinas terkait," tandasnya.