Sabtu, 27 September 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 935
(Foto: Istimewa)
Perumda Paljaya menggelar kegiatan ‘Paljaya Menyapa Jakarta 2.0’ di Halte Transjakarta Bundaran HI Astra dalam rangka memperingati HUT ke-34, Sabtu (27/9).
"Jadi lebih penting kita menggalakkan itu,"
Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, menghadirkan beragam kegiatan interaktif seperti edukasi sanitasi, kuis berhadiah, hingga pembagian merchandise eksklusif bagi pelanggan Transjakarta.
Direktur Teknik dan Usaha Perumda Paljaya, Rizki Shebubakar mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendekatkan Paljaya kepada masyarakat supaya banyak yang mengetahui profil perusahaan dan layanan yang disediakan.
“Makanya kita perlu ada sedikit presence atau kehadiran di transportasi publik supaya publik tahu Paljaya itu apa dan servis apa yang kita tawarkan,” ujarnya.
Rizki menyampaikan, sosialisasi ini juga menekankan pengetahuan dasar seputar sanitasi aman yang masih minim dipahami masyarakat.
Misalnya, septic tank atau tangki septik idealnya dikuras setiap tiga tahun sekali, atau pentingnya membangun tangki septik dengan sistem kedap dan dilengkapi leher angsa agar tidak menimbulkan bau. Menurutnya, mengedukasi masyarakat tentang sanitasi aman tetap menjadi prioritas.
“Sanitasi aman itu basic knowledge sebetulnya, tapi banyak orang belum tahu. Jadi lebih penting kita menggalakkan itu. Hal-hal mendasar tersebut diharapkan dapat lebih dikenal publik melalui kegiatan ini. Kalau dari Paljaya kan sudah terstandar, jadi harganya pasti Rp150 ribu per meter kubik. Itu yang membedakan kita dengan penyedia jasa lain yang tidak jelas standarnya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, target besar Paljaya adalah mencapai cakupan layanan sanitasi aman 100 persen pada tahun 2045. Pencapaian target ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga lembaga internasional yang mendukung pembiayaan proyek-proyek sanitasi.
Rizki menambahkan, pemilihan Halte Bundaran HI Astra sebagai lokasi kegiatan juga bukan tanpa alasan. Menurut Rizki, halte ini merupakan titik transit dengan lalu lintas penumpang yang tinggi sehingga lebih efektif dalam menjangkau masyarakat luas.
“Harapannya, masyarakat semakin sadar pentingnya sanitasi aman dan mendapatkan pengetahuan dasar yang bisa dipraktikkan di rumah masing-masing,” tandasnya.