Pemprov DKI Perkuat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta

Rabu, 24 September 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 734

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata

(Foto: Reza Pratama Putra)

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta menyampaikan posisi Jakarta dalam Global City Index (GCI) A.T Kearney berada di peringkat 74 dari 156 kota saat ini.

"Jakarta bisa benar-benar tampil sebagai pusat pariwisata,"

Peringkat ini menunjukkan bahwa Jakarta memiliki banyak kekuatan, namun juga memiliki area yang harus diperbaiki. Salah satu tantangan terbesar adalah pada dimensi Cultural Experience yang mencakup sektor pariwisata.

Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, pariwisata Jakarta dengan segala potensi besarnya masih perlu ditingkatkan agar sejajar dengan kota-kota global lainnya. Ia pun optimistis, bahwa hal tersebut bisa dicapai.

“Kita memiliki modal yang kuat, kekayaan budaya, keunikan destinasi urban, dan yang terpenting, semangat serta kreativitas generasi muda kita,” ujarnya, Rabu (24/9).

Ia menyampaikan, sebagai game changer, Pemprov DKI Jakarta merumuskan strategi besar pariwisata dengan menjadikan ‘Akselerasi Jakarta sebagai Hub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tingkat Nasional dan Internasional’.

Menurutnya, pengoptimalan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif akan mentransformasi Jakarta sebagai pintu gerbang masyarakat global ke Indonesia serta menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Ia memaparkan, terdapat tiga arah kebijakan transformasi prioritas untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama, pengembangan destinasi wisata unggulan baru seperti wisata urban, wisata heritage, dan wisata pesisir serta kepulauan.

Kedua, pengembangan industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) yang dilengkapi dengan ragam infrastruktur bertaraf internasional. Ketiga, penciptaan creative hub sebagai ruang ekosistem pengembangan ekonomi kreatif Jakarta.

“Pengembangan wisata urban Jakarta dinilai penting sesuai dengan karakter kota. Pada tahun 2022 telah diterbitkan Keputusan Gubernur tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Urban yang mendorong optimalisasi kegiatan pariwisata berbasis perkotaan,” katanya.

Andhika menjelaskan, konsep pengembangan kawasan ini dibuat dengan prinsip placemaking yaitu mengisi kawasan dengan berbagai aktivitas sehingga menciptakan ruang yang berkualitas.

Beberapa kawasan prioritas antara lain Kota Tua–Glodok, Merdeka, Cikini–Raden Saleh, Pasar Baru, Blok M–Senopati–Kebayoran Baru, serta kawasan kreatif adaptif seperti M-Bloc dan Pos Bloc.

Ia mengatakan, Data Mobile Positioning Data (MPD) Disarekraf tahun 2024 menunjukkan pergerakan wisatawan di Jakarta cukup tinggi. Jakarta Selatan mencatat lebih dari 25 juta perjalanan, Jakarta Pusat 17 juta, Jakarta Timur 14 juta, serta Jakarta Utara dan Barat masing-masing 13 juta perjalanan. Sementara itu, Kepulauan Seribu mencatat 182 ribu lebih perjalanan.

“Namun, data tersebut belum berbanding lurus dengan lama tinggal wisatawan yang masih rendah. BPS 2024 mencatat rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara hanya 2 hari dan wisatawan nusantara hanya 1,53 hari. Hal tersebut menjadi tantangan besar untuk kita semua,” ucapnya.

Selain itu, industri MICE Jakarta memiliki potensi besar. Dengan 32 jadwal penerbangan internasional di Soekarno Hatta, 85 pusat perbelanjaan, ruang konvensi lebih dari 5.000 meter persegi, 6.493 restoran, serta 448 hotel berbintang dengan lebih dari 50 ribu kamar, Jakarta diyakini mampu menjadi bagian penting peningkatan ekonomi sektor pariwisata.

Data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) mencatat pada tahun 2024 ada 139 pameran yang digelar di Jakarta, dan hingga 2025 jumlahnya meningkat menjadi 149 event dengan potensi transaksi lebih dari Rp100 triliun per tahun. Tidak hanya MICE, Jakarta juga memiliki potensi special event seperti musik dan olahraga yang semakin menarik wisatawan internasional.

Andhika menambahkan, semangat berkolaborasi perlu didorong dan ditingkatkan untuk menjadikan Jakarta bukan hanya sekadar ibu kota, tetapi sebuah kota global yang membanggakan, sehingga setiap warganya merasakan kemajuan, keadilan, kompetisi yang sehat, dan keberlanjutan.

Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting agar Jakarta bisa benar-benar tampil sebagai pusat pariwisata dan ekonomi kreatif berkelas dunia. Tentu dibutuhkan strategi yang tepat untuk mendapatkan dampak yang kita inginkan,” tandasnya.

BERITA TERKAIT
Disparekraf berpartisipasi dalam BBWI Travel Fair di Pakuwon Mall Jogja

Jangkauan Promosi Wisata Unggulan Jakarta Terus Diperluas

Senin, 22 September 2025 1279

Pemprov DKI Promosi Wisata di Tiongkok

Pemprov DKI Tarik Wisatawan Tiongkok Lewat Sales Missions

Kamis, 18 September 2025 873

Pameran Internationale Tourismus-Börse (ITB) India 2025

Ikuti ITB India, Perkuat Jakarta di Peta Pariwisata Global

Rabu, 03 September 2025 752

BERITA POPULER
RDF Plant sebagai solusi pengelolaan sampah

Legislator Dukung Pengoperasian RDF Plant Rorotan

Senin, 22 September 2025 2280

Regulasi Early Warning System Kualitas Udara

DKI Siapkan Regulasi Early Warning System Kualitas Udara

Kamis, 25 September 2025 1164

Gerbang tol Fatmawati 2 dibuka secara gratis untuk mengurai kemacetan

Rekayasa Lalin TB Simatupang Efektif Urai Kemacetan

Jumat, 19 September 2025 3162

Sosialisasi Pengelolaan E-Waste Berkelanjutan di JITEX 2025

Anggota KKMP Disosialisasikan Pengelolaan E-Waste di JITEX 2025

Jumat, 19 September 2025 3055

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Farah Savira

Pembentukan Lembaga Adat Betawi untuk Jaga Identitas Kota Jakarta

Senin, 22 September 2025 2168

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks