Rabu, 17 September 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 453
(Foto: Nugroho Sejati)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno membuka Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta, Rabu (17/9).
"wadah pertemuan bisnis,"
Rano menjelaskan, JITEX merupakan ajang pameran yang menampilkan produk-produk unggulan UMKM Jakarta, mulai dari fesyen, kuliner, hingga produk manufaktur.
“JITEX 2025 menjadi wadah pertemuan bisnis antara pemasok dengan pembeli, baik dari sektor swasta, BUMD, BUMN, maupun pemerintah, baik di tingkat lokal maupun internasional,” ujar Rano.
Pameran ini akan berlangsung selama lima hari, pada 17–21 September 2025. Selain pameran produk, rangkaian acara JITEX juga mencakup forum diskusi yang mempertemukan buyer dengan investor serta mitra internasional, seminar bisnis, hingga talkshow pengembangan investasi.
“JITEX juga menghadirkan Jakarta International Collaboration Expo (JICE) yang diikuti 21 sister city, perwakilan duta besar, dan kamar dagang dunia,” kata Rano.
Mengusung tema Jakarta is Connecting to the Future, JITEX diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi ibu kota. Rano menegaskan, kegiatan ini harus dilanjutkan dan digelar setiap tahun.
“Ini sudah kedua kali. Mudah-mudahan menjelang 2027 bisa kita perbesar lagi dengan target transaksi Rp14 triliun lebih. Tahun lalu Rp12,9 triliun, sekarang Rp14,9 triliun,” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menambahkan, JITEX lahir dari kolaborasi dengan dukungan penuh Pemprov DKI.
Menurutnya, ajang ini bukan hanya memperkuat kolaborasi pelaku usaha nasional dan internasional, tetapi juga membuka akses lebih luas terhadap peluang usaha baru yang berdaya saing.
“Tahun ini, JITEX juga memberi ruang bagi partisipasi penyandang disabilitas sebagai wujud nyata inklusivitas. Kehadiran mereka mempertegas komitmen kita untuk membangun ekosistem ekonomi yang adil, setara, dan berkelanjutan,” tandas Ratu.