Senin, 25 Agustus 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Andry 268
(Foto: Reza Pratama Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meluncurkan inisiasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Royal Batavia Cakung, di kawasan Super Blok Cakung Barat Terpadu, Jakarta Timur.
"Saya minta betul ini menjadi rumah sakit baru internasional,"
Ia pun menyambut baik pembangunan rumah sakit yang akan segera dimulai ini.
Pramono berharap nantinya layanan di rumah sakit bertaraf internasional ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pemerintah daerah lainnya di Indonesia.
"Saya minta betul ini menjadi rumah sakit baru internasional. Namanya Royal Batavia yang menjadi acuan bagi rumah sakit-rumah sakit yang dimiliki oleh pemerintah daerah seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta," ujar Pramono di Rumah Susun Tower Cakung Barat, Jakarta Timur, Senin (25/8)
Rencananya, rumah sakit ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,9 hektare dan memiliki daya tampung hingga 282 kamar. Proses pembangunan rumah sakit ini ditargetkan selesai pada akhir 2027 dengan menonjolkan desain pembangunan khas Betawi.
"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2024, kita betul-betul memaknai termasuk penamaan pun sudah mendekati apa yang menjadi nama dari Betawinya sendiri," kata Pramono.
Pramono juga menekankan pentingnya mempersiapkan sistem IT yang baik sejak awal serta memastikan rumah sakit ini dapat melayani baik pasien BPJS maupun non-BPJS. Sebagai rumah sakit bertaraf internasional, Rumah Sakit Royal Batavia Cakung diharapkan menjadi rujukan bagi pasien dengan penyakit jantung, kanker, diabetes dan lain sebagainya.
Pembangunan rumah sakit ke-32 yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta ini diharapkan dipersiapkan dengan baik, sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta, terutama di Jakarta Timur.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan, inisiasi pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia berlokasi di kawasan Super Blok Cakung Barat Terpadu. Selain rumah sakit, di kawasan Super Blok Cakung Barat Terpadu ini juga akan dibangun berbagai fasilitas umum lainnya dan telah ditetapkan di dalam master plan kawasan.
Dengan luas sekitar 42,28 km, Kecamatan Cakung saat ini baru memiliki dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Harapan Jayakarta, rumah sakit swasta kelas C dan juga rumah sakit khusus Ibu dan Anak Resti Mulia.
Sementara di Jakarta Timur, Pemprov DKI telah memiliki dua RSUD kelas B yakni RSUD Pasar Rebo dan RSUD Budi Asih yang akses kedua RSUD tersebut dari kecamatan Cakung lebih dari 10 kilometer.
"Tingginya angka prevalensi penyakit infeksi itu ada sekitar 21.648 kasus di Cakung. Ini merupakan peringkat kedua terbesar di Jakarta Timur dan juga tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang tercatat sebesar lebih dari 3.349 kejadian atau sekitar 44 persen dari total kecelakaan lalu lintas di Jakarta," ujar Ani.
Kondisi tersebut menjadi salah satu dasar pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia yang akan ditetapkan memiliki layanan unggulan penyakit infeksi emerging atau PIE dan trauma center.
"Layanan unggulan PIE juga akan ke depannya sebagai antisipasi terhadap berbagai kasus-kasus yang berpotensi terhadap kejadian luar biasa, pandemi dan juga kedaruratan kesehatan masyarakat," tambahnya.
Pembangunan rumah sakit Royal Batavia di kawasan Cakung ini telah dimulai dengan berbagai tahapan, mulai dari pembuatan feasibility study, penyusunan dokumen perencanaan dan kajian terhadap layanan unggulan, serta percepatan proses persiapan pembangunan di 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
Rumah Sakit Royal Batavia memiliki luas bangunan 49.985 meter persegi dan direncanakan dibangun hingga 13 lantai dengan dua basement.
"Bangunan rumah sakit Royal Batavia ini berbentuk panggung karena terinspirasi dari konsep bangunan rumah panggung Betawi dan ada ornamen khas Betawi yang diaplikasikan pada konsep fasad bangunan yaitu tapak jala," lanjut Ani.
Rumah sakit ini disiapkan menjadi rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta yang pertama dan berstandar internasional dan akan dilengkapi dengan berbagai peralatan medis yang modern.