Senin, 25 Agustus 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 312
(Foto: Istimewa)
Prestasi membanggakan ditorehkan petugas BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Kahfi Maulana Anggara, petugas Geographic Information System (GIS) pada Pusat Data dan Informasi Kebencanaan.
"Jakarta semakin siap dalam menghadapi risiko banjir,"
Kahfi bersama tim RiverSense berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Hackathon: Hack4Resilient Jakarta 2025, sebuah kompetisi inovasi tingkat nasional yang bertujuan menciptakan solusi berbasis data untuk membangun Jakarta yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Hack4Resilient Jakarta 2025 digagas oleh King’s College London, British Academy, Resilience Development Initiative, Institut Teknologi Bandung, Bappeda Provinsi DKI Jakarta, PRID Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Sobat Air Jakarta, dan Urun Daya Kota.
Kompetisi ini menjadi wadah bagi akademisi, profesional, dan komunitas untuk menghadirkan inovasi dalam mengatasi berbagai tantangan Jakarta, mulai dari risiko banjir, penurunan tanah, hingga perencanaan pembangunan berbasis data.
Kahfi dan tim menggabungkan keahlian di bidang pengembangan aplikasi mobile, sistem backend, analisis spasial, visualisasi data, dan pengurangan risiko bencana (PRB) untuk melahirkan prototipe inovasi yang diberi nama RiverSense.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengaku bangga sekaligus mengapresiasi prestasi yang diraih M Kahfi Maulana Anggara dan tim RiverSense.
Ia menyampaikan, inovasi ini selaras dengan komitmen BPBD DKI Jakarta dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung mitigasi risiko bencana dan membangun Jakarta yang lebih tangguh.
“Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh jajaran BPBD dan masyarakat Jakarta untuk terus berinovasi. Dengan hadirnya inovasi seperti RiverSense, diharapkan Jakarta semakin siap dalam menghadapi risiko banjir, memperkuat sistem peringatan dini, dan meningkatkan ketangguhan masyarakat,” ujar Isnawa, Senin (25/8).
Sebagai informasi, ajang hackathon ini diikuti oleh 143 tim dari berbagai daerah di Indonesia. Dari total peserta, 14 tim terbaik terpilih untuk mengikuti rangkaian mentoring, work session, hackathon, dan showcase.
Salah satunya adalah RiverSense, tim kolaborasi lintas institusi yang terdiri dari Hilman Arioaji & Wina Natalia (U-Inspire Indonesia), R Aj Mutia Arih Maharani Ridwan (BNPB), dan M Kahfi Maulana Anggara (Pusdatin Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta).
RiverSense hadir dengan ide ‘Turning E-waste into Useful Data’, memanfaatkan ponsel bekas yang sudah tidak terpakai sebagai alat pemantau tinggi muka air sungai. Cara kerjanya, ponsel menangkap pantulan sinyal satelit dan mengolahnya menjadi data Reflector Height (RH), yang kemudian dapat menunjukkan perubahan tinggi muka air sungai secara real-time.
Dengan teknologi ini, masyarakat dapat memperoleh informasi cepat terkait potensi kenaikan permukaan air dan dapat segera melakukan tindakan mitigasi dan respons darurat.
Sebagai tahap awal, uji coba dilakukan di Sungai Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Kampung Melayu, kawasan dengan risiko banjir tinggi dan masyarakat yang aktif dalam mitigasi bencana. Selama proses hackathon, sistem ini berhasil memantau dan merekam data perubahan tinggi muka air secara akurat.
Setelah melalui sesi showcase dan proses penjurian yang ketat, inovasi RiverSense akhirnya dinobatkan sebagai Juara 1 Hack4Resilient Jakarta 2025.
“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi dapat melahirkan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan kebencanaan di Jakarta,” tandas Isnawa.