Kamis, 21 Agustus 2025 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 423
(Foto: Istimewa)
Perusahaan Air Minum Daerah Jakarta Raya (PAM Jaya), menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan ASKI (Ankara Suve Kanalizasyon Idaresi) atau Kantor Administrasi Air dan Saluran Pembuangan Ankara.
"Mempercepat pipanisasi, meningkatkan efisiensi pengelolaan air dan memperkuat kapasitas SDM,"
Penandatanganan LoI yang dilaksankan di kantor ASKi ini, disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno,
Rano menegaskan, Jakarta menargetkan cakupan 100 persen layanan air minum perpipaan. Karena itu, kemitraan Jakarta – Ankara yang dilakukan berorientasi pada transfer teknologi dan penguatan tata kelola layanan air yang modern, serta berkelanjutan.
“Kerja sama dengan ASKI akan mempercepat pipanisasi, meningkatkan efisiensi pengelolaan air dan memperkuat kapasitas SDM agar setara standar internasional,” ujarnya, Kamis (21/8).
Dilanjutkan Rano, pertukaran keahlian antara kedua pihak ini penting untuk memperkuat transformasi layanan air di Jakarta.
Diharapkan, rangkaian kerja sama ini menjadi pijakan bagi tindak lanjut kajian teknis, program peningkatan kapasitas, serta pilot project berbasis teknologi cerdas dalam layanan air bersih dan air limbah di Jakarta.
Langkah ini juga selaras dengan agenda Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berketahanan. Dengan begitu, upaya mencapai peningkatan peringkat Jakarta sebagai top kota global bisa terealisasi sesuai harapan.
“Pertukaran pengetahuan seperti ini sangat penting agar Jakarta dapat mempercepat perluasan jaringan, mengurangi kehilangan air dan menata sistem air limbah secara lebih efektif, sambil memastikan keberlanjutan lingkungan dan tata kelola yang baik,” jelasnya.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan bahwa kesepahaman ini sejalan dengan agenda percepatan layanan air di Jakarta.
Dia menilai ASKI sebagai mitra strategis dengan pengalaman panjang dalam smart water management dan pengelolaan air limbah.
"Kolaborasi ini akan dijalankan secara profesional, transparan, dan akuntabel untuk menghadirkan layanan yang makin andal bagi warga,” tukasnya.
Sementara, General Manager ASKI, Memduh Aslan Akcay menyambut baik kerja sama ini. Sebagai operator layanan air dan air limbah di Ankara, Memduh mengaku pihaknya siap berbagi praktik terbaik, mulai dari deteksi kebocoran berbasis Internet of Things (IoT) hingga penguatan sistem pengolahan air limbah.
"Kami juga bisa belajar dari tantangan metropolitan seperti Jakarta,” tandasnya.
Usai penandatanganan, rombongan melanjutkan kunjungan teknis ke Instalasi Pengolahan Air Limbah ASKI di Tatlar (Tatlar Wastewater Treatment Plant), yakni sebuah fasilitas utama pengolahan air limbah yang melayani distrik pusat Ankara.
Kunjungan ini menitikberatkan pada peningkatan efisiensi kapasitas, penguatan infrastruktur, serta peluang pemulihan sumber daya dari air limbah.
Agenda kemudian berlanjut ke ITC Integrated Solid Waste Management Systems di Ankara, sebuah sistem pengelolaan limbah padat terpadu yang dioperasikan ITC Invest Trading and Consulting.
Rombongan meninjau alur pengelolaan mulai dari pemilahan, landfill sanitari, hingga pembangkitan listrik berbasis gas landfill dan inisiatif
waste-to-energy berskala kota. ITC mengoperasikan fasilitas di wilayah Mamak, Ankara, dengan kapasitas pemrosesan limbah besar serta pengembangan energi bersih dari sampah.