Rabu, 28 Mei 2025 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 213
(Foto: Anita Karyati)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Seribu bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang DKI Jakarta mengadakan Pelatihan Awam Penanganan Kondisi Bahaya pada Anak di Gelanggang Olahraga (GOR) Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
"Penanganan kegawatdaruratan pada anak"
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Seribu, Gamal Ahmad Permana mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati World Emergency Day. Pelatihan diikuti sebanyak 80 warga yang merupakan perwakilan dari enam kelurahan.
"Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat, terutama orang tua dan pengasuh, terkait penanganan kegawatdaruratan pada anak," ujarnya, Rabu (28/5).
Menurut Gamal, penanganan kegawatdaruratan dan kondisi bahaya pada anak sangat penting diketahui oleh masyarakat. Terlebih anak, khususnya bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan.
Ia menjelaskan, dalam pelatihan ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yakni, dokter subspesialis emergency dan terapi intensif anak, Irene Yuniar. Kemudian, Regia Sabaraty Sinurat, Victor, dan Rizki Kumara Anindhita yang juga menjadi dokter spesialis anak.
"Peserta dibekali materi tentang pengenalan tanda-tanda bahaya pada anak dan perubahan perilaku yang bisa menandakan kondisi kritis. Mereka juga diajarkan langkah-langkah
pertolongan pertama sebelum membawa anak ke fasilitas kesehatan," terangnya.Ia menuturkan, pelatihan ini diberikan secara gratis kepada masyarakat Kepulauan Seribu. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit serius pada bayi dan balita.
"Kami ingin membangun kolaborasi yang lebih erat antara petugas kesehatan dan masyarakat. Melalui meningkatnya pengetahuan orang tua, langkah pencegahan atau pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat,” imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Pulau Panggang, Muhammad Fakih Burhanudin menyambut baik pelatihan ini karena dapat meningkatkan sensitivitas orang tua terhadap kondisi anak, serta pentingnya pemeriksaan rutin di Posyandu.
"Sangat bagus dan bermanfaat untuk ibu-ibu khususnya. Anak-anak itu daya tahan tubuhnya masih lemah, maka sangat penting sekali dijaga kesehatannya. Saya berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan," tandasnya.