Selasa, 05 November 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 869
(Foto: Istimewa)
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta merilis pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta triwulan III-2024. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Jakarta sebesar Rp920,33 triliun dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 sebesar Rp536,59 triliun pada triwulan III-2024.
Berdasarkan pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha, ekonomi Jakarta pada triwulan III-2024 tumbuh sebesar 4,93 persen jika dibandingkan dengan triwulan III-2023 (y-on-y). Kontributor terbesar perekonomian Jakarta, yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,99 persen yang dicerminkan dari peningkatan penyediaan barang domestik dan impor.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum menempati posisi kedua, tumbuh sebesar 7,31 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 7,10 persen. Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah Jasa Pendidikan; Jasa Keuangan; dan Jasa Lainnya yang tumbuh masing-masing 6,97 persen; 6,09 persen; dan 6,09 persen.
Di sisi lain, terdapat dua kategori yang terkontraksi, yaitu Pengadaan Listrik dan Gas minus 16,57 persen dan Pertambangan dan Penggalian minus 6,26 persen.
“Dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,40 persen,” ungkap Nurul Hasanudin, Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Selasa (5/11).
Sementara itu, ekonomi Jakarta Triwulan III-2024 tumbuh sebesar 0,23 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah Konstruksi (3,61 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (3,19 persen); dan Transportasi dan Pergudangan (2,51 persen).
Sebaliknya, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi, di antaranya Jasa Keuangan terkontraksi 6,78 persen; Pertambangan dan Penggalian terkontraksi 6,62 persen; dan Pengadaan Listrik dan Gas terkontraksi 6,00 persen.
Pada triwulan III-2024, tiga lapangan usaha yang mendominasi struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (18,22 persen); Industri Pengolahan (11,56 persen); dan Konstruksi (10,98 persen).
“Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,78 persen,” katanya.
Adapun, ekonomi Jakarta triwulan I sampai III tahun 2024 dibanding triwulan I sampai III tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen (c-to-c). Ia menyampaikan, pertumbuhan terjadi hampir pada semua lapangan usaha. Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (8,12 persen), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (7,26 persen), dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (6,75 persen).
Pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah Transportasi dan Pergudangan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa Keuangan yang tumbuh masing-masing sebesar 6,57 persen; 6,32 persen; dan 6,32 persen. Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah Pengadaan Listrik Gas dan Pertambangan dan Penggalian.
“Struktur ekonomi Jakarta triwulan III-2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (18,22 persen). Sementara dari sisi pengeluaran, 62,83 persen perekonomian disumbang oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT)” tandasnya.