Dinas KPKP Gelar Edukasi Pangan Sehat Jelang Ramadan

Senin, 04 Maret 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 7503

 KPKP Gelar Edukasi Pangan Sehat Jelang Ramadhan di Kantin Swadharma

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, melakukan edukasi tentang pemilihan jenis pangan dan cara menyimpan yang baik selama Ramadan.

Saat menjalani ibadah puasa disarankan banyak mengkonsumsi sayur mayur.

Edukasi ini dilakukan di sela-sela kegiatan pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG-PKK) ke-52 tahun 2024, Senin (4/3) di Kantin Swadharma, Jalan H Abdul Jalil, RW 09 Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang,

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada warga tentang pemilihan bahan pangan yang sehat dan baik selama menjalani ibadah puasa. Kemudian, tips menyimpan bahan pangan agar tetap segar dan baik untuk dikonsumsi.

"Saat menjalani ibadah puasa disarankan banyak mengkonsumsi sayur mayur. Lalu, bila ingin menyimpan sayur mayur harus ditempatkan di lemari pendingin," paparnya.

Selain mengedukasi pemilihan dan penanganan pangan, ungkap Eli, pihaknya juga mengedukasi warga agar tidak membeli pangan berlebihan dan menimbun stok.

"Kami pastikan, stok pangan di DKI Jakarta tercukupi sehingga masyarakat tidak perlu panik," tuturnya.

Menurut Eli, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya untuk memenuhi permintaan pangan dan stabilisasi harga, khususnya beras. Seperti menjaga pasokan bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan antar pelaku usaha (B2B) serta mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya.

Lalu, pihaknya secara rutin melakukan pemantauan stok, harga dan mutu bersama Satgas Pangan. Kemudian melakukan pengendalian ekspektasi inflasi melalui kegiatan sembako murah, gerakan pangan murah (GPM) bagi masyarakat umum dan pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu.

"Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk pengendalian harga, melalui penyaluran beras SPHP kemasan 5 kilogram kualitas medium ke masyarakat dengan HET Rp 54.500 di toko-toko beras dan pasar modern," bebernya.

Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiyati berharap, edukasi ini memberikan pemahaman kepada warga tentang mengelola bahan pangan agar tetap baik dan layak saat konsumsi.

Selain baik bagi kesehatan, ucap Mujiyati, pengelolaan dan penyimpanan bahan pangan agar tidak rusak juga berdampak terhadap kesejahteraan keluarga.

"Kalau sampai bahan pangan disimpan tidak baik dan rusak, tidak bisa dikonsumsi menambah beban pengeluaran," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Peringatan HKG-PKK ke-52 di DKI Tanam 31.800 Pohon Cabai

Peringatan HKG-PKK ke-52 Diisi dengan Penanaman 31.800 Pohon Cabai

Senin, 04 Maret 2024 8008

Pj. Gubernur Heru, Sembako Murah, Upaya, Pemprov DKI, Menekan, Panic Buying, Jelang Ramadan

Pj Gubernur Heru Sebut Sembako Murah Sebagai Upaya Menekan Panic Buying Jelang Ramadan

Kamis, 29 Februari 2024 8871

Inflasi y-on-y Februari 2024 DKI Jakarta Capai 2,12 persen

Inflasi Tahunan Februari 2024 DKI Jakarta Capai 2,12 Persen

Jumat, 01 Maret 2024 10438

BERITA POPULER
Pramono memberikan sambutan saat peluncuran pelatihan Gig Economy bagi Gen Z

Pramono Dukung Pengembangan Ekonomi Digital dan Kreativitas Anak Muda Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 767

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1513

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 828

Satu unit ekskavator melakukan pengerukan saluran penghubung Pulo di Jalan Raya Pasar Minggu

Pengerukan Saluran Phb Pulo Ditarget Kelar Sebulan

Minggu, 14 Desember 2025 1463

Pramono lantik anggota KPID DKI Jakarta

Lantik Tujuh Anggota KPID DKI, Pramono Tekankan Independensi

Rabu, 17 Desember 2025 886

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks