Sopir Transjakarta Maut Baru Bekerja Dua Hari

Senin, 22 Juni 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 8424

Sopir Transjakarta Maut Baru Bekerja Dua Hari

(Foto: Rio Sandiputra)

Sopir bus Transjakarta yang terlibat kecelakaan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (22/6) pagi ternyata sopir baru. Pengemudi bus merek Daewo bernomor polisi B 7500 IX, Undang Kurniawan itu diketahui merupakan pengemudi yang baru beberapa hari masuk kerja.

Operator JTM menyatakan memberhentikan pengemudi yang bersangkutan karena dianggap membahayakan keselamatan publik

"Dia sopir baru, baru kerja dua hari. Operator JTM menyatakan memberhentikan pengemudi yang bersangkutan karena dianggap membahayakan keselamatan publik," ujar Antonius NS Kosasih, Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta.

Selain itu, kata Antonius, PT Transportasi Jakarta juga memberikan teguran keras terhadap PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM), operator bus Transjakarta yang menabrak pejalan kaki, sepeda motor, dan mobil di pintu keluar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut. ‎"‎Kami menegur keras dan menjatuhkan sanksi ke operator sesuai kontrak, antara lain denda 200 kilometer," katanya.

‎Kosasih juga mengaku tengah membuat sekaligus menerapkan rapor ketat terhadap para operator bus Transjakarta. Rapor itu nantinya akan memuat penilaian kinerja dari masing-masing operator bus. "Kalau nilai rapornya buruk, maka tidak akan kami perpanjang lagi kontraknya atau kami kurangi ‎jatah armadanya," tegasnya.

Di kontrak baru dengan operator, setiap armada bus yang disediakan hanya diperbolehkan mogok maksimal tiga kali dalam setahun. Jika lebih dari itu, bus-bus milik operator yang bersangkutan dilarang beroperasi selama-lamanya. "Kami juga terapkan sanksi yang jauh lebih berat kepada pengemudi dalam kontrak-kontrak baru kami. Rata-rata denda 100-200 kilometer per kejadian," jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Kosasih, seluruh pengemudi dan operator bus di bawah naungan manajemen PT Transjakarta juga diwajibkan harus disertifikasi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk memperketat pengawasan dalam mendisiplinkan personel dan operator. "Kami juga sudah bersurat kepada para operator untuk memenuhi sertifikasi pengemudi mereka," ujarnya.

Ia menambahkan, ke depan seluruh armada bus baru akan ditulis nama operatornya di badan bus agar masyarakat awam dapat mengetahui mana operator yang baik dan sebaliknya sehingga ada masukan bagi perbaikan.

"Kami menyesali musibah pagi tadi dan dari pihak JTM sudah menangani para korban dan kami juga sudah perintahkan mereka stand by di rumah sakit. Kami siap bertanggung jawab penuh dalam hal ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Sopir Bus Transjakarta Penabrak Motor Jadi Tersangka

Sopir Bus Transjakarta Penabrak Motor Jadi Tersangka

Senin, 22 Juni 2015 4576

8 Motor Ditabrak Bus Transjakarta di Mampang

Bus Transjakarta Tabrak Motor dan Mobil di Mampang

Senin, 22 Juni 2015 6250

BERITA POPULER
Pramono-Rano hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania

Pramono Hadiri Tabligh Akbar Milad ke-28 The Jakmania di Monas

Jumat, 19 Desember 2025 891

Pemprov DKI-Sulawesi Selatan jajaki kerja sama strategis

Pemprov DKI-Sulsel Jajaki Kerja Sama Smart City hingga Ketahanan Pangan

Jumat, 19 Desember 2025 924

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1703

Permudah Wajib Pajak, Pramono Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Permudah Wajib Pajak, Pemprov DKI Luncurkan Digitalisasi Pajak MPD

Kamis, 18 Desember 2025 976

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

UMP Jakarta Tahun 2026 Dipastikan Naik

Rabu, 17 Desember 2025 1133

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks