Mengintip Kesenian Lenong di Sanggar Seni Betawi Bintang Timur

Jumat, 14 Februari 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 10684

 Lenong Preman Jadi Skenario Sanggar Bintang Timur Saat Pementasan

(Foto: TP Moan Simanjuntak)

Kesenian lenong tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Betawi. Tontonan yang menyuguhkan cerita rakyat dengan balutan komedi ini masih menjadi hiburan menarik masyarakat.

Tujuan kami ingin melestarikan budaya Betawi,

Meski belum ditinggalkan penggemarnya, tidak banyak sanggar seni di Jakarta yang menggeluti kesenian ini. Sanggar Seni Betawi Bintang Timur merupakan satu dari sekian banyak sanggar yang masih tetap eksis mempertahankan kesenian lenong Betawi.

Pimpinan Sanggar Seni Betawi Bintang Timur, Muhammad Ridho (46) mengatakan, lenong bisa didefinisikan sebagai teater tradisional atau sandiwara rakyat yang dibawakan dalam dialek dan diiringi musik gambang keromong.

"Lenong dibagi menjadi dua jenis. Ada lenong denes dan lenong preman," ujarnya saat ditemui di sanggarnya yang beralamat di Jalan Swadarma Raya, RT 07/02, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan," Jumat (14/2).

Pria asli Ulujami ini menuturkan, saat membawakan lenong denes, para pemain biasanya mengenakan busana formal dan bahasa lebih santun. Karena lenong tersebut kerap mengangkat cerita tentang kerajaan atau lingkungan bangsawan.

Sementara lenong preman lebih mengisahkan tentang cerita pahlawan Betawi seperti Si Pitung dan Si Jampang yang dibawakan dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

"Saat pementasan, lenong preman juga dibuat dengan skenario berisi kritik sosial dan pesan moral," terang Ridho.

Sanggar Seni Betawi Bintang Timur telah berdiri sejak 2013 lalu. Saat ini jumlah anggotanya yang masih aktif di sanggarnya ini mencapai 20 orang.

"20 orang itu terdiri dari  pemain lenong dan pemain musik ," jelas Ridho.

Ia mengungkapkan, kesenian lenong yang digeluti sanggarnya ini biasa tampil dalam acara hajatan. Di luar itu, acara seni dan budaya yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Tujuan kami ingin melestarikan budaya Betawi. Itu kami buktikan dengan latihan lenong secara rutin setiap Minggu pada pukul 16.00," tandasnya.

BERITA TERKAIT
 Nyok Hadir ke Pagelaran Budaya Betawi di Pulau Tidung

Yuk, Kunjungi Pagelaran Budaya Betawi di Pulau Tidung

Kamis, 12 Desember 2019 3283

 Misan Samsuri Buka Pagelaran Lenong di TIM

Misan Samsuri Buka Pagelaran Lenong di TIM

Senin, 09 Desember 2019 2770

BERITA POPULER
 1.000 Orang di Jakbar Ikuti CKG di Peringatan Hari Ibu

1.000 Warga Jakbar Ikuti CKG di Peringatan Hari Ibu

Kamis, 11 Desember 2025 6201

Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menggelar BK Award 2025

BK Award 2025 Wujud Akuntabilitas Kinerja Anggota DPRD DKI

Senin, 15 Desember 2025 1329

Satu unit ekskavator melakukan pengerukan saluran penghubung Pulo di Jalan Raya Pasar Minggu

Pengerukan Saluran Phb Pulo Ditarget Kelar Sebulan

Minggu, 14 Desember 2025 1283

Pramono membuka Musyawarah Nasional INTI di (INTI) di Aston Kemayoran City

Buka Munas INTI, Pramono Tegaskan Komitmennya Jadi Pemimpin Semua Golongan

Sabtu, 13 Desember 2025 1465

Sekda Uus Kuswanto melakukan flag off pelepasan peserta gerak sehat di Balai Kota, Minggu (14/12)

Flag Off Gerak Sehat, Sekda Uus Komitmen Perhatikan Penyandang Disabilitas

Minggu, 14 Desember 2025 1162

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks