Pohon Terdampak Pembangunan MRT Diganti dan Direlokasi

Selasa, 19 Oktober 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1397

PT MRT Jakarta Relokasi dan Ganti 252 Pohon Terdampak Pembangunan Fase 2A CP203

(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)

PT MRT Jakarta (Perseroda) akan melakukan penanaman kembali (relokasi) dan penggantian pohon terdampak pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A Kontrak Paket 203 Glodok-Kota.

Kami menyiapkan 1.660 pohon pengganti

Secara keseluruhan terdapat 252 pohon yang terdampak proses pembangunan CP203 MRT Jakarta fase 2A dengan komposisi sebanyak 139 pohon di Stasiun Glodok dan 113 di Stasiun Kota. Setiap pohon yang terdampak akan diganti dan direlokasi untuk ditanam kembali demi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo mengatakan, sebanyak 166 pohon terdampak pembangunan akan diganti. Rinciannya, 116 pohon terdampak pembangunan Stasiun Glodok dan 50 pohon terdampak pembangunan Stasiun Kota.

"Kami menyiapkan 1.660 pohon pengganti yang perlu ditanam kembali dengan spesifikasi yang telah ditentukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. PT MRT Jakarta telah menanam sebanyak 473 pohon pengganti sampai dengan 12 Oktober 2021," ujarnya, Selasa (19/10).

Pratomo menjelaskan, sekitar 86 pohon akan direlokasi, terdiri dari 23 pohon terdampak pembangunan Stasiun Glodok dan 63 terdampak pembangunan Stasiun Kota akan direlokasi. Adapun, lokasi penanaman pohon dilakukan di lahan milik Pemprov DKI Jakarta di Jalan Ciputat Raya Jakarta Selatan.

"Ada juga di lokasi lain yang akan ditentukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta," terangnya.

Ia menambahkan, PT MRT Jakarta (Perseroda)  secara rutin berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam proses penanganan pohon terdampak proyek CP203 MRT Jakarta dengan mengikuti seluruh prosedur perizinan yang telah ditetapkan.

"PT MRT Jakarta senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan dan kelangsungan lingkungan dengan memastikan pekerjaan konstruksi yang dilakukan tetap mematuhi peraturan yang berlaku," tandasnya.

Untuk diketahui, paket kontrak 203 (CP203) merupakan salah satu segmen pekerjaan konstruksi MRT Jakarta fase 2A dengan cakupan pekerjaan pembangunan Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.

BERITA TERKAIT
 Hari Ini PT MRT Jakarta Mulai Cabut Pohon Yang Terdampak Pembangunan Fase II

PT MRT Pastikan Ganti dan Relokasi Pohon Terdampak Proyek Fase II

Selasa, 11 Agustus 2020 1921

Ini Rekayasa Lalin Sehubungan Pekerjaan Konstruksi MRT di CP201

Ini Rekayasa Lalin Sehubungan Pekerjaan Konstruksi MRT di CP201

Selasa, 08 Juni 2021 1640

Gubernur Anies Harapkan Pembangunan Fase 2A MRT Ciptakan Kawasan Kota Tua Sebagai Pusat Perekonomian

Gubernur Anies Harapkan Pembangunan Fase 2A MRT Ciptakan Kawasan Kota Tua Sebagai Pusat Perekonomian Berlandaskan Transportasi Massal

Selasa, 20 April 2021 1770

Rekayasa Lalin Diberlakukan Sehubungan Penyelidikan Tanah di Proyek MRT CP203

Rekayasa Lalin Diberlakukan Sehubungan Penyelidikan Tanah di Proyek MRT CP203

Rabu, 28 April 2021 1732

BERITA POPULER
Biro Hukum DKI menggelar Diskusi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak

Biro Hukum DKI Gelar Diskusi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Rabu, 05 November 2025 1359

Penumpang menuruni Transjakarta

Targetkan 400 Juta Pelanggan, Transjakarta Menuju Fase Smart Mobility

Selasa, 04 November 2025 862

Petugas memadamkan kebakaran rumah di Pondok Pinang

Kebakaran di Pondok Pinang Diduga Dipicu Korsleting

Minggu, 02 November 2025 1356

Seorang penumpang melakukan tap in di Halte Transjakarta Rawamangun

Pramono Minta Transjakarta Tingkatkan Layanan Sistem Pembayaran

Kamis, 30 Oktober 2025 1741

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Pramono Beri Apresiasi dan Dorong Semangat Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa, 04 November 2025 755

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks